KOMPAS.com – Belakangan ini, pemerintah Indonesia gencar mempromosikan konsep ekonomi biru sebagai model pembangunan di masa depan.
Ekonomi biru digadang tak hanya menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi di Indonesia, akan tetapi juga di kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Baca juga: Adopsi Konsep Ekonomi Biru, Indonesia Optimalkan Sumber Daya Pesisir
Lantas apa yang dimaksud dengan ekonomi biru itu? Menurut Bank Dunia, ekonomi biru adalah konsep pembangunan yang memanfaatkan sumber daya di lautan.
Pemanfaatan sumber daya lautan digunakan secara secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan mata pencaharian dan pekerjaan sambil menjaga kesehatan ekosistem laut.
Sementara itu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ekonomi biru adalah pembangunan yang terdiri atas berbagai sektor ekonomi dan kebijakan terkait yang memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan.
PBB menyebutkan, dalam adopsi konsep ekonomi biru terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Baca juga: Ekonomi Biru Berpotensi Jadi Mesin Baru Pertumbuhan ASEAN
Pertama, memahami dan mengelola lebih banyak aspek keberlanjutan kelautan, mulai dari perikanan berkelanjutan, kesehatan ekosistem laut, hingga pencegahan polusi.
Kedua, pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan akan membutuhkan kolaborasi lintas batas dan sektor melalui berbagai kemitraan, dan dalam skala yang belum pernah dicapai sebelumnya.
PBB menambahkan, penggunaan konsep ekonomi biru akan membantu pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan nomor 14 yaitu ekosistem lautan.
Baca juga: Kementerian KP Dukung Komitmen Penyuluh Perikanan Sukseskan Program Ekonomi Biru
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ekonomi biru adalah konsep pembangunan yang memanfaatkan sumber daya laut dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya.
Dilansir dari situs web Uni Eropa, ekonomi biru memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Selain memiliki beberapa tujuan, potensi energi biru juga sangat melimpah ruah di seluruh dunia. Sebagaimana diketahui, 70 persen permukaan Bumi adalah lautan.
Lautan juga menyediakan makanan berupa ikan dan mata pencaharian bagi masyarakat pesisir di seluruh dunia.
Baca juga: Siapkan SDM Pelaksana Ekonomi Biru, Politeknik KP Akan Jadi Ocean Institute of Indonesia
Bank Dunia memberikan beberapa sektor yang bisa diimplementasikan untuk optimalisasi ekonomi biru. Berikut contohnya.
Energi terbarukan di kelautan dapat memainkan peran vital untuk pengembangan sosial dan perekonomian. Apalagi, potensi energi terbarukan di lepas pantai sangatlah besar.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya