Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 13 Juli 2024, 19:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com- Topindoku, perusahaan berfokus pada pemberdayaan UMKM di pasar tradisional, meluncurkan Kasflo, aplikasi POS (point of sales) dan kasir gratis yang dirancang khusus untuk UMKM di industri makanan dan minuman dan retail, termasuk toko, outlet, dan warung kelontong.

Peluncuran Kasflo (11/7/2024) diadakan di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat dan dihadiri PJ Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Kepala Perwakilan BI Kalbar, Kepala OJK Kalbar, Kepala Perwakilan BEI Kalbar, Kepala Perwakilan Wilayah Bea Cukai Kalbar, serta Direktur Utama Bank Kalbar.

Peluncuran aplikasi Kasflo juga dihadiri lebih dari 200 UMKM yang berasal dari bisnis FnB, kerajinan tangan, hingga retail outlet.

"Kami sangat senang dapat menghadirkan Kasflo untuk membantu UMKM dalam berbagai segmen mengoptimalkan operasional mereka dengan solusi teknologi yang terjangkau," ujar Seiko Manito, CEO Topindoku.

"Dengan Kasflo, kami berharap UMKM dapat meningkatkan efisiensi dan mengembangkan bisnis mereka lebih jauh," ungkap Seiko Manito.

Dia menjelaskan, aplikasi Kasflo dilengkapi beragam fitur canggih, seperti web commerce (toko online dengan sekali klik), pencatatan penjualan secara real time dengan berbagai mode penjualan dari dine in, take away dan self order.

Aplikasi ini juha memungkinkan pegawai resto menangani lebih banyak pesanan dari pelanggan dengan mudah.

Selain itu aplikasi Kasflo juga dukungan pembayaran menggunakan metode non tunai dan QRIS dynamic, memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran dengan mudah tanpa salah input

"Manajemen laporan terpadu juga tersedia, mulai dari manajemen pelanggan yang teratur, manajemen karyawan yang mudah, memberi keleluasaan bagi pemilik bisnis untuk mengatur timnya dan melakukan pendekatan personal kepada pelanggan usaha," jelas Seiko.

Terintegrasinya fitur web commerce, lanjutnya,  memungkinkan pelaku usaha UMKM untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di sekitar dengan transaksi yang dapat dilakukan dengan mudah di web commerce.

"Diharapkan kehadiran Kasflo dapat menjadi solusi bagi pemilik usaha khususnya perihal pencatatan, penjualan, dan pendanaan, sehingga pelaku UMKM dapat tumbuh dan berkembang secara masif," ujar Seiko Manito.

Baca juga: Hingga Mei 2024, BRI Telah Salurkan KUR Senilai Rp 76,4 Triliun kepada 1,5 Juta Pelaku UMKM

Pengguna bisa menggunakannya secara gratis dengan mendownload Kasflo di Play Store baik untuk pengusaha kafe maupun resto, serta pemilik warung kelontong.

"Informasi lebih lanjut tentang fitur Kasflo, dapat mengunjungi kasflo.id. Dengan fokus pada memberdayakan UMKM, Topindoku berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kualitas hidup," pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Latih Relawan dan Akademisi di Aceh Produksi Nasi Steril Siap Makan
IPB Latih Relawan dan Akademisi di Aceh Produksi Nasi Steril Siap Makan
Pemerintah
Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Sistem Transportasi dan Logistik Dinilai Perlu Berubah
Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Sistem Transportasi dan Logistik Dinilai Perlu Berubah
LSM/Figur
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
Swasta
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Swasta
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
LSM/Figur
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
LSM/Figur
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
LSM/Figur
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Pemerintah
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
Pemerintah
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
LSM/Figur
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau