Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Green Zakat, Baznas Ajak Umat Peduli Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com, 9 Januari 2025, 11:53 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meluncurkan program Green Zakat pada 2024, sebagai upaya keberlanjutan terutama terkait ekonomi hijau, aksi iklim, dan pelestarian alam.

Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan, Green Zakat bertujuan untuk memberikan gambaran terkait pembangunan secara berkelanjutan melalui dana dari para donatur.

"Kerangka ini didesain untuk memahami bahwa zakat tidak hanya menjadi bagian dari pengetasan kemiskinan. Tetapi, juga sebagai alat untuk mendukung perlestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," ungkap Saidah saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

Green Zakat, lanjut dia, mendorong perubahan pola pikir bahwa zakat memainkan peran penting dalam mendukung kesejahteraan lingkungan yang sejalan dengan ajaran Islam.

Saidah menyebut, dana publik dari zakat yang terkumpul mencapai Rp 41 triliun pada 2024. Pihaknya menargetkan dana dari zakat Rp 50 triliun di tahun ini.

"Melalui zakat, masyarakat diajak untuk terus tetap dalam gerakan pembangunan berkelanjutan, terutama terkait dengan ekonomi hijau," ujar Saidah.

"Kami sekarang juga banyak membina komunitas-komunitas mustahik untuk mengelola sampah plastik," imbuh dia.

Selain itu, Baznas juga mengelola foodstate beras organik dari lahan seluas 100 hektare di Kalimantan Selatan untuk mendorong masyarakat berkelanjutan. Lainnya, mendampingi mustahik atau penerima zakat dalam mengelola pertanian di hutan.

 "Agar tidak merusak hutan, maka komunitas di pinggir hutan ini kami konsolidasikan. Tentunya tujuan pembangunan berlanjutan ini, SDGs (Sustainable Development Goals). Jadi zakat juga bisa menyelesaikan agenda-agenda SDGs," tutur Saidah.

Dia berpendapat, program Baznas menjaga keberlanjutan dalam dunia filantropi Islam karena memiliki potensi besar untuk memengaruhi perubahan sosial dan ekologi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau