Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina International Shipping Perkuat Program Sekolah Energi Berdikari

Kompas.com, 20 Januari 2025, 14:33 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen menjalankan aksi nyata Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) guna mendukung target Asta Cita pemerintah dalam energi bersih dan pembangunan di bidang pendidikan.

Program ini dijalankan anak usaha PIS, yakni PT Pertamina Energy Terminal (PET), LPG Terminal Tanjung Sekong, melalui program Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang berlangsung di SMP Negeri 2 Cilegon dan mengusung tema "Energizing Sustainable Community".

Peluncuran program SEB di sekolah ini dilakukan antara lain diisi dengan gerakan menanam pohon hingga pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas panel surya 3,3 KWp dan kapasitas baterai sebesar 5 kWh yang dimanfaatkan sebagai energi listrik pada laboratorium fisika.

Sebagai informasi, SEB adalah Program TJSL dengan sasaran penerima manfaat ke Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas sederajat berbasis lingkungan (Sekolah Adiwiyata).

SEB merupakan pengembangan dari Program TJSL Desa Energi Berdikari, guna memberikan edukasi kepada para pelajar mengenai karakter peduli terhadap lingkungan serta pengenalan terhadap Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Program ini sekaligus menjadi langkah mitigasi terhadap perubahan iklim dan upaya mendukung target pemerintah di dalam program transisi energi serta pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Kegiatan ini tentunya bertujuan mendorong kecintaan terhadap energi yang lebih ramah lingkungan di usia muda sebagai wujud upaya Pertamina Group dalam mendorong kemandirian dalam pemanfaatan energi dan ekonomi hijau.

Selain mendorong kemandirian energi, program Sekolah Energi Berdikari juga diharapkan mampu memperkuat pembangunan pendidikan dan peran pemuda sesuai dengan Asta Cita.

Manager CSR PT Pertamina (Persero) Dian Hapsari Firasati menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian program SEB telah diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023.

"Tahun 2024, SEB telah berhasil dijalankan di 11 Sekolah Energi Berdikari dan telah mengedukasi 5.135 siswa mengenal energi bersih. Pertamina juga telah melakukan instalasi PLTS sebesar 33 kWp, dan menurunkan reduksi emisi karbon sebesar 42 ton CO2eq per tahunnya," ungkap Dian, Rabu (15/01).

Kepala SMP Negeri 2 Cilegon Nurhayati menyambut positif kegiatan ini.

"Dengan adanya bantuan PLTS dari Pertamina ini akan sangat memberikan dampak positif bagi siswa-siswi di sekolah kami yang memang sudah lama berinteraksi dengan kegiatan berbasis lingkungan, dengan adanya PLTS dapat memberikan wawasan baru kepada para siswa mengenai energi baru dan terbarukan," ujar Nurhayati.

Baca juga: Soal Sekolah Terisolasi di Nias, Menko PMK: Tanggung Jawab Daerah

Sependapat dengan Nurhayati, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon Dra. Hj. Heni Anita Susila juga sangat mengapresiasi langkah nyata dari Pertamina ini.

"Ini merupakan langkah nyata dari Pertamina dalam mendukung energi bersih melalui edukasi pendidikan serta turut membuktikan capaian SMP Negeri 2 Cilegon sebagai ASEAN Eco School yang dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah di wilayah kami," sambut Heni.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
COP30: 300 Juta Dollar AS Dialokasikan untuk Riset Kesehatan Iklim
COP30: 300 Juta Dollar AS Dialokasikan untuk Riset Kesehatan Iklim
Pemerintah
Startup Indonesia Perkuat Ekosistem Inovasi Berkelanjutan lewat Nusantara Innovation Hub
Startup Indonesia Perkuat Ekosistem Inovasi Berkelanjutan lewat Nusantara Innovation Hub
Swasta
WEF: Transisi Hijau Ciptakan 9,6 Juta Lapangan Kerja Baru pada 2030
WEF: Transisi Hijau Ciptakan 9,6 Juta Lapangan Kerja Baru pada 2030
Pemerintah
Celios: Banyak Negara Maju Belum Bayar Utang Ekologis ke Negara Berkembang
Celios: Banyak Negara Maju Belum Bayar Utang Ekologis ke Negara Berkembang
Pemerintah
Skandal Sawit Kalteng: 108 Perusahaan Masuk Kawasan Hutan, Ogah Bangun Kebun Plasma
Skandal Sawit Kalteng: 108 Perusahaan Masuk Kawasan Hutan, Ogah Bangun Kebun Plasma
LSM/Figur
Tantangan Menggeser Paradigma Bisnis Sawit dari Produktivitas ke Keberlanjutan
Tantangan Menggeser Paradigma Bisnis Sawit dari Produktivitas ke Keberlanjutan
Swasta
Masyarakat Adat Jaga Ekosistem, tapi Hanya Terima 2,9 Persen Pendanaan Iklim
Masyarakat Adat Jaga Ekosistem, tapi Hanya Terima 2,9 Persen Pendanaan Iklim
LSM/Figur
Laporan Mengejutkan: Cuma 19 Persen Perusahaan Sawit di Kalteng Lolos Administrasi
Laporan Mengejutkan: Cuma 19 Persen Perusahaan Sawit di Kalteng Lolos Administrasi
LSM/Figur
Laporan Ceres: Kemajuan Keberlanjutan Air Korporat Terlalu Lambat
Laporan Ceres: Kemajuan Keberlanjutan Air Korporat Terlalu Lambat
Pemerintah
Konsumsi Air Dunia Melonjak 25 Persen, Bank Dunia Ungkap Bumi Menuju Kekeringan
Konsumsi Air Dunia Melonjak 25 Persen, Bank Dunia Ungkap Bumi Menuju Kekeringan
Pemerintah
COP30: 70 Organisasi Dunia Desak Kawasan Bebas Energi Fosil di Hutan Tropis
COP30: 70 Organisasi Dunia Desak Kawasan Bebas Energi Fosil di Hutan Tropis
LSM/Figur
Perkuat Ketahanan Lingkungan dan Ekonomi Warga, Bakti BCA Restorasi Mata Air dan Tanam 21.000 Pohon
Perkuat Ketahanan Lingkungan dan Ekonomi Warga, Bakti BCA Restorasi Mata Air dan Tanam 21.000 Pohon
Swasta
Koalisi Masyarakat Sipil: Program MBG Harus Dihentikan dan Dievaluasi
Koalisi Masyarakat Sipil: Program MBG Harus Dihentikan dan Dievaluasi
LSM/Figur
5,2 Ha Lahan Hutan di Karawang Jadi Tempat Sampah Ilegal
5,2 Ha Lahan Hutan di Karawang Jadi Tempat Sampah Ilegal
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau