Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kebakaran Hutan saat Kemarau, Kemenhut Kerahkan Tim Patroli

Kompas.com - 14/03/2025, 18:12 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mulai mengerahkan tim patroli untuk memantau, mencegah, hingga menangani kebakaran hutan yang kerap terjadi pada musim kemarau.

Berdasarkan analisis, risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tertinggi terjadi di Nusa Tenggara, Papua Selatan, Jawa Timur, dan Maluku.

"Bergesernya kecenderungan ini menambah tinggi potensi krisis karhutla, karena di saat bersamaan di daerah Sumatera dan Kalimantan masih tinggi potensi kejadian karhutlanya," ujar Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, dalam keterangannya, Jumat (14/3/2025).

Kemenhut pun menyiagakan Manggala Agni atau pengendali hutan, polusi, dan masyarakat peduli hutan (MPA) untuk melakukan pengendalian karhutla.

Raja Juli mengatakan, aksi tersebut digelar dalam program Siaga Ramadan guna menghadapi risiko karhutla. 

Baca juga: FWI: Ribuan Hektar Hutan di 3 DAS Rusak, Picu Banjir Bandang

Selain itu, Kemenhut bersama Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan telah meluncurkan Desk Koordinasi Penanganan Karhutla.

Raja Juli menjelaskan, peluncuran tersebut merupakan momentum sekaligus modalitas bangsa dalam menghadapi triple planetary crisis yaitu perubahan iklim, pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati.

"Antisipasi kejadian karhutla sangat penting untuk dilakukan melalui koordinasi yang kuat antar elemen pusat dan daerah," kata Raja Juli.

"Siklus pengendalian karhutla dimulai dengan pemantauan infromasi karhutla, di mana Kemenhut telah memiliki sistem Sipongi yang menyediakan informasi karhutla," imbuh dia.

Melalui pemantauan berkala, pihaknya akan mengetahui fase karhutla. Hasilnya, pada tahun lalu terjadi penurunan angka kebakaran hutan hingga 68 persen.

Lesson learned dari keberhasilan penanganan karhutla tahun 2024 antara lain kolaborasi terpimpin, pencegahan dan penegakan hukum dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tepat waktu,” papar Raja Juli.

Baca juga: Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Implementasikan Nilai Keberlanjutan, Pertamina Sabet 41 Penghargaan Internasional

Implementasikan Nilai Keberlanjutan, Pertamina Sabet 41 Penghargaan Internasional

Pemerintah
Tanpa Aksi Iklim, Sepertiga PDB Global Terancam Turun

Tanpa Aksi Iklim, Sepertiga PDB Global Terancam Turun

Pemerintah
Antisipasi Kebakaran Hutan saat Kemarau, Kemenhut Kerahkan Tim Patroli

Antisipasi Kebakaran Hutan saat Kemarau, Kemenhut Kerahkan Tim Patroli

Pemerintah
Amazon, Google, dan Meta Ingin Tingkatkan Kapasitas Energi Nuklir Global

Amazon, Google, dan Meta Ingin Tingkatkan Kapasitas Energi Nuklir Global

Swasta
Atasi Sampah, Pengelola Pasar Diminta Kelola Limbah dan Air Lindi

Atasi Sampah, Pengelola Pasar Diminta Kelola Limbah dan Air Lindi

Pemerintah
PLN: Jarak Antar SPKLU 22 Km di Jalur Mudik Trans Sumatra dan Jawa

PLN: Jarak Antar SPKLU 22 Km di Jalur Mudik Trans Sumatra dan Jawa

BUMN
CSW69, Indonesia Tekankan Pentingnya Kesetaraan Gender di Era Digital

CSW69, Indonesia Tekankan Pentingnya Kesetaraan Gender di Era Digital

LSM/Figur
Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Pemprov Punya Jurus Mengatasinya

Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Pemprov Punya Jurus Mengatasinya

Pemerintah
Di Majelis Umum PBB, AS Tolak dan Kecam SDGs

Di Majelis Umum PBB, AS Tolak dan Kecam SDGs

Pemerintah
Penyegelan 9 Kawasan Properti dan Wisata di Bogor Jadi Langkah Awal Cegah Bencana

Penyegelan 9 Kawasan Properti dan Wisata di Bogor Jadi Langkah Awal Cegah Bencana

Pemerintah
Ukur Emisi, Google Beri Data Jejak Karbon pada Pengiklan

Ukur Emisi, Google Beri Data Jejak Karbon pada Pengiklan

Swasta
Indonesia Peringkat Pertama Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara

Indonesia Peringkat Pertama Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara

LSM/Figur
Modifikasi Cuaca Jakarta Berlangsung 10 Hari, 5,6 Ton Garam Telah Disebar

Modifikasi Cuaca Jakarta Berlangsung 10 Hari, 5,6 Ton Garam Telah Disebar

Pemerintah
Presiden COP30 Desak Pemimpin Negara Percepat Aliran Dana Iklim

Presiden COP30 Desak Pemimpin Negara Percepat Aliran Dana Iklim

LSM/Figur
PwC Sarankan 7 Langkah untuk Maksimalkan Potensi Pasar Karbon Indonesia

PwC Sarankan 7 Langkah untuk Maksimalkan Potensi Pasar Karbon Indonesia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau