Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon

Kompas.com - 22/05/2025, 18:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

 

Penjajakan potensi kerja sama pengadaan gas dari Wilayah Kerja South Andaman ini berkaitan dengan rencana Pupuk Indonesia membangun fasilitas produksi metanol dan blue ammonia.

Proyek pabrik metanol dan blue ammonia juga berperan penting memperkuat hilirisasi dan transisi energi rendah karbon. Hal ini karena metanol dan blue ammonia merupakan komoditas energi bersih yang semakin dibutuhkan dalam ekosistem energi masa depan.

Sebagaimana diketahui, Pupuk Indonesia berencana membangun pabrik metanol dan mengembangkan blue ammonia di kawasan Nangroe Aceh Darussalam yang lokasinya berdekatan dengan Wilayah Kerja South Andaman.

Fasilitas pabrik metanol diperkirakan akan membutuhkan pasokan gas sebanyak 115 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD). Sementara untuk pabrik blue ammonia diperkirakan membutuhkan pasokan gas sebesar 85 MMSCFD.

Melalui MoU dengan Mubadala Energy, Pupuk Indonesia tengah menjajaki kemungkinan memenuhi kebutuhan pasokan gas untuk dua fasilitas tersebut dari ladang gas Wilayah Kerja South Andaman.

Rahmad menambahkan Pupuk Indonesia akan terus mengembangkan upaya hilirisasi gas alam untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Saat ini, kata dia, perusahaan telah menjadi pemain utama dalam hilirisasi gas menjadi produk amonia dan turunannya.

Ke depan, Pupuk Indonesia juga akan memperluas portofolio hilirisasi ke produk berbasis metanol. Tidak hanya dari sisi produk, Rahmad mengatakan Pupuk Indonesia juga akan mentransformasi strategi penyediaan pasokan gas.

Baca juga: MedcoEnergi Siapkan Strategi Baru Hadapi Krisis Energi Global

 

Selama ini, Pupuk Indonesia membangun pabrik pupuk di dekat sumber gas guna menjamin kelangsungan pasokan. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan gas, perusahaan akan mulai mengadopsi pendekatan baru dengan memanfaatkan gas alam cair (LNG) yang lebih fleksibel.

“Ke depan kami akan mulai beralih ke LNG. Kami akan mulai menggunakan LNG dalam jumlah signifikan dan proporsinya akan terus meningkat,” tutup Rahmad.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau