Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kombinasi Panel Surya Atap dan Baterai EV Penuhi 85 Persen Listrik Jepang

Kompas.com - 25/05/2025, 09:02 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi baru yang dipimpin Universitas Tohoku di Jepang mengungkap, panel surya atap yang dikombinasikan dengan kendaraan listrik (EV) sebagai baterai bisa memenuhi 85 persen permintaan listrik Jepang dan mengurangi emisi karbon dioksida hingga 87 persen.

Temuan studi ini memberikan wawasan bahwa mencapai netralitas karbon bisa dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada (atap dan kendaraan) dari cuma mengandalkan sistem energi berskala besar.

Seiring dengan meningkatnya urgensi perubahan iklim, kota-kota di seluruh dunia tengah mencari cara untuk mendekarbonisasi sistem energi mereka guna memperlambat perubahan iklim.

Baca juga: Ambisi Inggris, Targetkan Panel Surya di Semua Rumah pada 2027

Jepang dengan daerah pegunungan dan lahan terbatas menghadapi tantangan jika ingin memanfaatkan ladang surya.

Akan tetapi, melansir Techxplore pada Kamis (22/5/2025), Jepang memiliki lebih 8000 km2 atap dan pasar kendaraan listrik yang berkembang pesat.

Kombinasi sistem fotovoltaik (PV) atap dan baterai EV yang disebut sebagai sistem "PV + EV" atau "SolarEV City" itu menawarkan solusi praktis dan hemat biaya untuk membantu transisi menuju energi terbarukan dan kemandirian energi.

Hasil analisis peneliti menemukan panel surya dapat menghasilkan 1.017 TWh per tahun, lebih banyak dari total pembangkit listrik Jepang pada 2022.

Rata-rata sistem panel surya dapat memasok 45 persen kebutuhan listrik kota, sementara sistem panel surya dan kendaraan listrik meningkatkan angka ini menjadi 85 persen.

Selain secara drastis mengurangi emisi CO2, sistem ini juga dapat menurunkan biaya energi hingga 33 persen pada tahun 2030.

Baca juga: Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

Hasil ini memiliki implikasi luas tidak hanya untuk Jepang, tetapi juga untuk negara-negara di seluruh dunia yang menghadapi kendala serupa.

Sistem panel surya atap dan kendaraan listrik sangat menjanjikan untuk wilayah perkotaan dan pedesaan di mana sistem energi terbarukan terpusat mungkin tidak memungkinkan.

Di daerah pedesaan, penelitian menemukan bahwa sejumlah wilayah dapat menghasilkan beberapa kali lipat permintaan listrik mereka melalui panel surya atap saja.

Namun daerah yang sangat perkotaan seperti Tokyo menghadapi keterbatasan yang lebih besar karena area atap yang lebih kecil dan lebih sedikit kendaraan.

"Untuk mewujudkan sistem ini dan bergerak menuju masyarakat yang lebih hijau, pada akhirnya kita memerlukan dukungan kebijakan," kata Takuro Kobayashi dari Universitas Tohoku.

"Salah satu tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyediakan banyak informasi ilmiah yang dapat dijadikan rujukan oleh para pembuat kebijakan saat membuat keputusan," katanya lagi.

Studi dipublikasikan di Applied Energy.

Baca juga: Perusahaan Tenaga Surya Bersaing Kembangkan Teknologi Sel Tandem

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau