Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterampilan Keberlanjutan Jadi Kunci Bersaing di Era "Green Jobs"

Kompas.com, 10 Oktober 2025, 14:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Dunia kerja kini tengah bergerak menuju ekonomi hijau, di mana prinsip keberlanjutan menjadi kunci utama dalam membentuk masa depan industri dan tenaga kerja.

Setiap profesi, baik di sektor publik maupun swasta, kini membutuhkan wawasan dan keterampilan keberlanjutan untuk menghadapi tantangan lingkungan dan sosial yang semakin kompleks.

Ketua Umum Indonesian Society of Sustainability Professionals (IS2P) Satrio Prakoso menegaskan pentingnya kemampuan keberlanjutan bagi generasi muda agar siap menghadapi perubahan pasar kerja global.

Baca juga: AI Kikis Green Jobs Level Mula yang Tadinya Tersedia untuk Manusia

“IS2P berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kapasitas talenta muda Indonesia agar siap menjadi agen perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan,” ujar Satrio dalamketerangan resmi, Jumat (10/10/2025).

IS2P juga terus mendorong anggotanya untuk memperdalam wawasan keberlanjutan melalui berbagai kegiatan, seperti IS2P Study Club yang mempelajari teori ekonomi donat, dasar pajak karbon, mitigasi risiko perubahan iklim, hingga penyusunan laporan keberlanjutan bagi dunia usaha.

Keahlian tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi lulusan muda agar siap bersaing di pasar kerja hijau (green jobs).

Program Eco Talent Campus merupakan hasil kolaborasi antara APINDO UMKM Merdeka, IS2P, PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama RI, dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia.

Wakil Ketua Bidang UMKM dan Koperasi APINDO, Arief Budiman menyebut peluang kerja hijau terus tumbuh pesat.

“Berdasarkan proyeksi Bappenas, peluang green jobs tahun ini bisa mencapai empat juta orang. Karena itu, diperlukan kesiapan talenta yang mampu mengisi posisi tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Sahiron, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, menyambut baik inisiatif ini.

Baca juga: Peluang Green Jobs di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah

Ia berharap kegiatan sosialisasi dapat mendorong munculnya talenta muda yang piawai mengelola aspek keberlanjutan di berbagai bidang.

Program sosialisasi ini terdiri dari sembilan sesi webinar yang mengulas berbagai tema, mulai dari pengenalan konsep keberlanjutan, praktik bisnis berkelanjutan, keuangan hijau, tata kelola risiko, hingga praktik baik bisnis berkelanjutan di Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau