JAKARTA, KOMPAS.com — Dunia kerja kini tengah bergerak menuju ekonomi hijau, di mana prinsip keberlanjutan menjadi kunci utama dalam membentuk masa depan industri dan tenaga kerja.
Setiap profesi, baik di sektor publik maupun swasta, kini membutuhkan wawasan dan keterampilan keberlanjutan untuk menghadapi tantangan lingkungan dan sosial yang semakin kompleks.
Ketua Umum Indonesian Society of Sustainability Professionals (IS2P) Satrio Prakoso menegaskan pentingnya kemampuan keberlanjutan bagi generasi muda agar siap menghadapi perubahan pasar kerja global.
Baca juga: AI Kikis Green Jobs Level Mula yang Tadinya Tersedia untuk Manusia
“IS2P berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kapasitas talenta muda Indonesia agar siap menjadi agen perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan,” ujar Satrio dalamketerangan resmi, Jumat (10/10/2025).
IS2P juga terus mendorong anggotanya untuk memperdalam wawasan keberlanjutan melalui berbagai kegiatan, seperti IS2P Study Club yang mempelajari teori ekonomi donat, dasar pajak karbon, mitigasi risiko perubahan iklim, hingga penyusunan laporan keberlanjutan bagi dunia usaha.
Keahlian tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi lulusan muda agar siap bersaing di pasar kerja hijau (green jobs).
Program Eco Talent Campus merupakan hasil kolaborasi antara APINDO UMKM Merdeka, IS2P, PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama RI, dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia.
Wakil Ketua Bidang UMKM dan Koperasi APINDO, Arief Budiman menyebut peluang kerja hijau terus tumbuh pesat.
“Berdasarkan proyeksi Bappenas, peluang green jobs tahun ini bisa mencapai empat juta orang. Karena itu, diperlukan kesiapan talenta yang mampu mengisi posisi tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Sahiron, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, menyambut baik inisiatif ini.
Baca juga: Peluang Green Jobs di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
Ia berharap kegiatan sosialisasi dapat mendorong munculnya talenta muda yang piawai mengelola aspek keberlanjutan di berbagai bidang.
Program sosialisasi ini terdiri dari sembilan sesi webinar yang mengulas berbagai tema, mulai dari pengenalan konsep keberlanjutan, praktik bisnis berkelanjutan, keuangan hijau, tata kelola risiko, hingga praktik baik bisnis berkelanjutan di Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya