Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande

Kompas.com, 12 November 2025, 14:02 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Frans Cahyono, mengungkapkan 40 orang saksi telah diperiksa terkait kasus paparan Cesium-137 (Cs-137) di Cikande, Serang, Banten. Diketahui, kontaminasi radioaktif tersebut bersumber dari PT Peter Metal Technology atau PMT.

"Prosesnya sampai saat ini juga sudah dilakukan pemeriksaan terhadap kurang lebih 40 orang saksi, kemudian ahli yang terkait di bidangnya termasuk dalam melakukan pendalaman-pendalaman dari segala yang dimungkinkan," kata Frans dalam konferensi pers, Selasa (12/11/2025).

Pemeriksaan dilakukan tim gabungan yang dipimpin Bareskrim Polri dengan dukungan KLH. Dia menekankan bahwa penanganan kasus ini juga dikerjakan dengan hati-hati dan berdasarkan bukti saintifik. Kini, KLH masih menunggu hasil uji laboratorium termasuk pemeriksaan DNA.

Baca juga: KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November

"Baru nanti kami akan memasuki tahap penetapan tersangka. Kami dari Penegak Hukum Lingkungan Hidup memberikan support kepada tim, dan tetap dalam koordinasi bersama sehingga dalam setiap tahapan penanganan selalu kami lakukan dengan mekanisme gelar perkara," papar Frans.

Sejauh ini, KLH berencana menggugat pelaku dengan pasal pidana dan perdata. Karena itu, pihaknya perlu mendalami pencemaran atau kerusakan secara ekonomi dalam kasus radiasi di Cikande.

"Semua proses pidana tentunya melalui mekanisme scientific base, sehingga kami perlu juga membuktikan secara kajian dan laboratoris," jelas dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Serang merelokasi 27 keluarga dari zona paparan ke dua lokasi di Desa Sukatani sembari memastikan layanan dasar warga tetap terpenuhi. Sebanyak tujuh dari 12 lokasi yang terpapar cesium di luar kawasan industri tengah didekontaminasi, dengan lima di antaranya akan disegel teknis melalui pengecoran atau penyemenan.

Menurut Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) masih terdapat sisa material meski dosisnya di bawah 2,5 mikrosievert.

Baca juga: KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor

“Untuk area yang tidak bisa diambil karena terlalu dalam, akan disementing sesuai rekomendasi Bapeten. Sedangkan lokasi dengan volume material mencapai 10.000 meter kubik akan dipagar sementara menggunakan seng," ujar Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).

KLH memastikan semua tindakan Satgas mematuhi standar keselamatan radiasi dan protokol Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Bapeten. Pihaknya pun mengimbau warga tetap tenang, mematuhi arahan petugas di posko, serta berkoordinasi untuk kebutuhan akses barang pribadi selama relokasi.

“Tim kami akan memeriksa rumah masing-masing untuk memastikan proses dekontaminasi selesai. Untuk barang-barang pribadi seperti kasur atau pakaian yang perlu diambil atau diselamatkan, koordinasi akan ditanganin oleh pemkab setempat,” jelas Hanif.

Satgas selesai mendekontaminasi 22 pabrik yang terpapar radioaktif di Cikande. Paparan Cesium-137 di zona merah Cikande dipicu penggunaan limbah peleburan logam atau slag yang terkontaminasi radioaktif. Limbah ini digunakan masyarakat sebagai material urugan.

Petugas memeriksa 36.769 kendaraan yang keluar masuk kawasan insdustri Cikande menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM). Rasio malaporkan bahwa sejak 17 Oktober 2025 tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi cesium 137, menunjukkan indikasi penurunan penyebaran radioaktif melalui udara.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Pemerintah
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
LSM/Figur
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Swasta
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Pemerintah
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau