Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November

Kompas.com - 03/11/2025, 09:44 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menargetkan dekontaminasi wilayah Cikande, Serang, Banten, selesai pada akhir November 2025.

Penetralan area dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Bahaya Radiasi Cesium-137 (Cs-137) pasca teridentifikasinya udang ekspor terkontaminasi radioaktif.

Terbaru, Pemerintah Kabupaten Serang merelokasi 27 keluarga dari zona paparan ke dua lokasi di Desa Sukatani sembari memastikan layanan dasar warga tetap terpenuhi.

“Kami berharap tahapan dekontaminasi dan pemulihan di kampung ini selesai dalam kira-kira dua sampai minggu dari sekarang, insyaallah. Mohon tetap bersabar dan terus berkoordinasi dengan petugas," kata Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Kasus Radiasi Cikande Jadi Peringatan, BRIN Minta Daerah Ekspor Perketat Pengawasan

Dia mencatat, saat ini tujuh dari 12 lokasi yang terpapar cesium di luar kawasan industri tengah didekontaminasi. Sebanyak lima di antaranya akan disegel teknis melalui pengecoran atau penyemenan. Sebab, menurut Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) masih terdapat sisa material meski dosisnya di bawah 2,5 mikrosievert.

“Untuk area yang tidak bisa diambil karena terlalu dalam, akan disementing sesuai rekomendasi Bapeten. Sedangkan lokasi dengan volume material mencapai 10.000 meter kubik akan dipagar sementara menggunakan seng," tutur dia.

KLH memastikan semua tindakan Satgas mematuhi standar keselamatan radiasi dan protokol Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Bapeten. Pihaknya pun mengimbau warga tetap tenang, mematuhi arahan petugas di posko, serta berkoordinasi untuk kebutuhan akses barang pribadi selama relokasi.

Baca juga: Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani

“Tim kami akan memeriksa rumah masing-masing untuk memastikan proses dekontaminasi selesai. Untuk barang-barang pribadi seperti kasur atau pakaian yang perlu diambil atau diselamatkan, koordinasi akan ditanganin oleh pemkab setempat,” jelas Hanif.

Diberitakan sebelumnya, Satgas selesai mendekontaminasi 22 pabrik yang terpapar radioaktif di Cikande. Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup KLH, Rasio Ridho Sani, mengatakan pabrik yang selesai didekontaminasi dapat segera beroperasi kembali.

"Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, kegiatan dekontaminasi di luar pabrik, terutama di zona merah termasuk permukiman, lapak, dan lahan kosong secara intensif terus dilakukan oleh Satgas," papar Rasio, Kamis (30/10/2025).

Ia menyampaikan, paparan cesium 137 di zona merah Cikande dipicu penggunaan limbah peleburan logam atau slag yang terkontaminasi radioaktif. Limbah ini digunakan masyarakat sebagai material urugan.

Petugas memeriksa 36.769 kendaraan yang keluar masuk kawasan insdustri Cikande menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM). Rasio malaporkan bahwa sejak 17 Oktober 2025 tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi cesium 137, menunjukkan indikasi penurunan penyebaran radioaktif melalui udara.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau