KOMPAS.com – Persaingan dunia kerja yang saat ini semakin ketat membuat para pencari kerja harus memiliki bekal yang optimal. Salah satunya dari aspek pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Oleh karena itu, pemilihan universitas tidak bisa dilakukan secara asal. Bagi generasi Z yang hendak memasuki perguruan tinggi, kamu bisa mempertimbangkan pilihan jurusan yang disediakan dan kurikulum yang dipakai oleh universitas. Sebagai contoh kampus yang mengaplikasikan kurikulum internasional.
Kurikulum internasional menawarkan pola pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri global saat ini. Salah satu negara yang memiliki kurikulum pendidikan tinggi terbaik di dunia adalah Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data dari Center for World University Ranking (CWUR) pada 2021-2022, dari 200 universitas yang masuk pemeringkatan tersebut, hampir 40 persen di antaranya berlokasi di AS.
Lalu, apa saja manfaat memiliki gelar sarjana internasional? Simak ulasan berikut
Universitas yang menerapkan kurikulum berstandar internasional mensyaratkan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pendidikan. Dengan demikian, kemampuan bahasa Inggris mahasiswa dapat lebih lancar karena digunakan dalam keseharian.
Baca juga: Untuk Masa Depan Anak, Lima Hal Ini Bisa Jadi Pertimbangan dalam Memilih Kampus
Bahkan, beberapa universitas juga memiliki program pelatihan dan pengembangan diri untuk mendorong mahasiswa menguasai lebih dari satu bahasa asing, seperti bahasa mandarin, Jepang, dan Korea. Hal ini bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin bekerja di perusahaan multinasional atau luar negeri.
Seperti disinggung sebelumnya, memiliki gelar sarjana internasional membuat lulusan universitas lebih fasih berbahasa asing. Hal ini membuat peluang bekerja di perusahaan multinasional menjadi lebih besar.
Selain penguasaan bahasa asing, mahasiswa yang memiliki gelar sarjana internasional juga lebih disukai perusahaan multinasional karena telah dibekali hard skill dan soft skill yang sesuai dengan kebutuhan global saat ini.
Baca juga: Beda Kualitas Dosen di Kampus Berstandar Internasional, Ini yang Orangtua perlu Tahu
Dengan demikian, mereka dapat langsung beradaptasi dengan perkembangan industri global yang dinamis dan serbacepat.
Keuntungan lain bergetar sarjana internasional adalah memiliki nilai tambah saat melamar kerja. Pasalnya, lulusan universitas dengan kurikulum internasional dianggap memiliki cara pandang dan wawasan yang lebih global. Hal ini membuat mereka memiliki kemampuan analisis dan kekayaan perspektif terhadap berbagai isu yang tengah menjadi tren di dunia.
Baca juga: Orangtua Wajib Tahu 4 Keuntungan Menguliahkan Anak di Kampus Berstandar Internasional
Selain itu, mereka juga sudah terbiasa dengan keragaman budaya serta inklusivitas gender di lingkungan kerja yang berlaku secara internasional.
Alumnus yang memiliki gelar sarjana internasional memiliki jangkauan karier lebih luas. Dengan kurikulum internasional, mereka dapat meniti karier di lingkungan kompetitif, baik di dalam maupun luar negeri.
Bila berkarier di dalam negeri, mereka dapat bekerja di perusahaan multinasional yang memiliki jenjang karier menjanjikan.
Sementara itu, bila berkarier di luar negeri, mereka dapat beradaptasi di berbagai perusahaan global yang membutuhkan talenta terbaik dari berbagai negara.
Lulusan yang bergelar sarjana internasional juga berpeluang bekerja di luar negeri. Pasalnya, mereka memang disiapkan untuk bisa bersaing secara global.
Sejak awal perkuliahan, mahasiswa sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan, skill, serta keterampilan. Sebut saja pengetahuan dan skill bahasa asing, budaya internasional, serta perkembangan industri global.
Hal tersebut membuat lulusan bergelar sarjana internasional mudah beradaptasi dengan partner kerja dari negara lain. Dengan demikian, hambatan, seperti gegar budaya (culture shock), dapat diminimalkan.
Itulah lima manfaat memiliki gelar sarjana internasional yang patut diketahui gen Z dan orangtua. Sekarang, kamu tak perlu jauh-jauh pergi ke Amerika Serikat (AS) untuk kuliah di universitas berstandar internasional. Pasalnya, universitas yang menerapkan kurikulum internasional AS kini juga hadir di Indonesia.
Salah satu universitas tersebut adalah Sampoerna University. Untuk diketahui, Sampoerna University bermitra dengan University of Arizona. Menurut US News & World Report’s 2021, universitas ini menempati peringkat ke-40 universitas publik di AS.
Dengan demikian, mahasiswa yang mengambil gelar sarjana atau bachelor degree di Sampoerna University akan mendapatkan pembelajaran dengan kurikulum AS tanpa harus meninggalkan Indonesia.
Hal itu membuat biaya yang dikeluarkan mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana internasional juga lebih terjangkau.
Selain hard skill berskala internasional yang diwujudkan melalui kurikulum, Sampoerna University juga membekali mahasiswanya dengan soft skill yang dibutuhkan di industri global pada abad ke-21.
Keterampilan tersebut meliputi yakni pemecahan masalah (complex problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity), berkoordinasi dengan orang lain (coordinating with others), serta fleksibilitas kognitif (cognitive flexibility).
Dengan perpaduan hard skill yang diimplementasikan melalui kurikulum internasional dan soft skill mumpuni, sebanyak 94 persen lulusan Sampoerna University bisa mendapat pekerjaan dalam kurun waktu tiga bulan.
Hal tersebut membuktikan bahwa perkuliahan di Sampoerna University dapat menjawab kebutuhan industri saat ini yang serbacepat dan dinamis.
Sebagai universitas berstandar internasional, Sampoerna University pun berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang globally aware atau memiliki mindset internasional. Dengan demikian, mereka siap bersaing dalam berbagai pekerjaan di kancah global yang kompetitif.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Sampoerna University, Anda bisa klik tautan ini.
Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi media sosial Sampoerna University, yakni @SampoernaUniv di Twitter, @sampoerna.university di Instagram, serta @sampoerna.university di Facebook.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya