Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Perempuan Didorong Mendunia melalui Program SisBerdaya

Kompas.com - 07/08/2024, 14:50 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Platform finansial, DANA dan Ant International kembali berkolaborasi menggelar program SisBerdaya pada tahun 2024, sebuah inisiatif yang dirancang untuk memberdayakan perempuan pengusaha di kategori mikro dan ultra-mikro, melalui pelatihan, pendampingan, dan kompetisi.

SisBerdaya bertujuan untuk membantu pengusaha perempuan mengembangkan manajemen bisnis dan keterampilan digital agar tetap kompetitif dalam ekonomi digital, sekaligus mampu berinovasi dan mengembangkan bisnis mereka.

Pada tahun 2023 lalu, program SisBerdaya berhasil mengumpulkan ribuan pendaftar hingga pemenang pengusaha perempuan yang berkiprah dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca juga:

Jika tahun lalu kurikulum program hanya berfokus pada Capacity Building dan Competition, tahun ini SisBerdaya semakin komprehensif dengan menambahkan pilar Mentoring serta Business Matching.

Selain itu, ada rangkaian program baru yakni DisBerdaya atau Disabilitas Berdaya, yang ditujukan bagi UMKM perempuan penyandang disabilitas.

Director of Communications DANA, Olavina Harahap mengatakan, Program SisBerdaya tahun ini hadir semakin inklusif dengan tema, ‘Giliran Pengusaha Perempuan Bisa Mendunia’.

“Kami ingin mengajak wirausahawan perempuan untuk bisa membuka perspektif baru, membangkitkan optimismenya, serta meningkatkan daya saingnya hingga ke tingkat global,” ujar Olavina saat Peluncuran dan Konferensi Pers Program SisBerdaya 2024 di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Adapun pendaftaran program SisBerdaya telah dibuka per 29 Juli dan ditutup pada 21 Agustus 2024.

SisBerdaya menyasar dua kategori UMKM, yaitu kategori ultra mikro untuk usaha yang memiliki pendapatan bulanan Rp 1 juta - Rp 10 juta dan memiliki 0 - 3 karyawan.

Lalu, ada kategori mikro untuk usaha dengan pendapatan bulanan Rp 10 juta - Rp 30 juta dan karyawan berjumlah 4 - 10 orang.

Program ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai dengan pendaftaran di akhir bulan Juli dengan mengelompokkan langsung peserta ke tiga wilayah utama yaitu Indonesia Barat (Sumatra, Kalimantan, Jawa di luar Jakarta Raya), Indonesia Timur (Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, Papua), dan Jakarta Raya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Tahap berikutnya yaitu penjurian tertutup untuk menyaring peserta menjadi 195 pendaftar di September, dilanjutkan dengan pendampingan secara daring.

Kemudian, peserta yang memenuhi syarat akan masuk tahapan berikutnya, berupa pendampingan dan pelatihan keterampilan selama 1 bulan, oleh pakar professional dan praktisi dari DANA, Ant International, Pemerintah, serta mitra industri yaitu Women's World Banking dan GreatNusa by Bina Nusantara.

Baca juga:

Sementara itu, Director of Public Policy and Business Development, Indonesia at Ant International, Noudhy Valdryno menyampaikan pihaknya dan DANA berkomitmen untuk meningkatkan inklusivitas ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya pengusaha perempuan.

“SisBerdaya merupakan salah satu bentuk apresiasi untuk semangat kewirausahaan perempuan, serta mendukung mereka baik secara finansial maupun kapasitas bisnisnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, melalui tiga aspek yaitu akses pembiayaan, adaptasi terhadap layanan digital, dan kemampuan manajemen bisnis secara profesional, Ant International bertujuan untuk mengurangi hambatan bagi semua pemilik bisnis dan memberdayakan mereka untuk melakukan digitalisasi dan mencapai pertumbuhan, sekaligus menstimulasi perekonomian lokal.

“Kami optimistis SisBerdaya mampu menjadi penggerak untuk memperluas peluang bagi perempuan dan pengusaha penyandang disabilitas untuk tumbuh, dan mampu mencapai potensi penuh mereka untuk bersaing dalam skala global,” imbuhnya.

Inisiatif program SisBerdaya juga mendapat dukungan Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI), sebagai implementasi keuangan inklusif untuk segmen target kelompok perempuan.

Dukungan ini dituangkan dalam Penandatanganan Komunike Bersama antara DANA, DNKI, dan mitra kolaborator program SisBerdaya, di antaranya Ant International, Women’s World Banking, GreatNusa by Bina Nusantara, Perempuan Tangguh Indonesia, dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Pemerintah
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Pemerintah
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Swasta
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Pemerintah
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Pemerintah
DLH Jakarta Akui Sulit Setop 'Open Dumping' di TPS Bantargebang
DLH Jakarta Akui Sulit Setop "Open Dumping" di TPS Bantargebang
Pemerintah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
Pemerintah
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
Pemerintah
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
Swasta
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Pemerintah
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
LSM/Figur
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
LSM/Figur
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
Pemerintah
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau