Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong upaya optimalisasi pemanfaatan tenaga panas bumi bagi ketenagalistrikan, salah satunya melalui co-generation.

Co-generation merupakan proyek optimalisasi kapasitas yang dilaksanakan pada lapangan panas bumi yang telah beroperasi secara komersial.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, sudah ada beberapa target co-generation di sejumlah pembangkit lisrik tenaga panas bumi (PLTP) yang akan mulai beroperasi dan disalurkan ke jaringan atau commercial operation date (COD).

Baca juga: PLTP di Indonesia Naik 2 Kali Lipat dalam 10 Tahun

"Sudah ada target-targetnya dari 2027-2029 untuk COD," kata Arifin dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Selasa (6/8/2024).

Adapun potensi proyek co-generation adalah pada Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Lahendong, Ulubelu, Lumut Balai, Hululais, Kamojang, Sibayak, dan Sungai Penuh.

Proyek-proyek ini diharapkan dapat beroperasi pada periode tahun 2027-2029.

Saat ini proyek-proyek PLTP co-generation mencapai tahap penandatanganan joint development agreement (JDA) pada 30 Mei 2024.

Baca juga: Peneliti UGM Kembangkan Pupuk dari Limbah PLTP Dieng

Fokus utama JDA adalah proyek PLTP Ulubelu Bottoming Unit yang direncanakan pengembangan dengan kapasitas 30 megawatt (MW) dan PLTP Lahendong Bottoming Unit dengan rencana pengembangan 15 MW.

Kedua proyek ini ditargetkan dapat COD pada 2027.

Selain itu, optimalisasi PLTP juga dilakukan melalui pengutamaan excess energy dari PLTP, yakni kelebihan listrik yang ada di PLTP yang sudah beroperasi.

Excess energy yang berasal dari PLTP diutamakan untuk di-dispatch ke dalam sistem ketenagalistrikan PLN.

Baca juga: Pertamina Geothermal dan PLN IP Dorong Kapasitas Panas Bumi Lewat PLTP

PLTP yang diusahakan untuk pengutamaan excess energy adalah di PLTP Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Karaha, PLTP Lahendong, dan PLTP Lumut Balai, dengan potensi optimalisasi mencapai 1.081 gigawatt jam (GWh).

Nilai ini diperoleh dari sisa total kapasitas pembangkitan netto sebesar 5.528 GWh dikurangi dengan kapasitas penyaluran ke PT PLN sebesar 4.447 GWh.

Selain itu ada PLTP Dieng dan Patuha dengan potensi optimalisasi sebesar 134 GWh. Kemudian untuk PLTP SMGP dan PLTP Sokoria sebesar 365,8 GWh.

Lalu ada PLTP Salak, PLTP Darajat, dan PLTP Wayang Windu sebesar 494,8 GWh. Kemudian ada PLTP Sarulla yang dioperasikan sebesar 24 GWh.

Baca juga: PGE dan Chevron Kembangkan WKP Way Ratai di Lampung, Berencana Bangun PLTP

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Studi Ecoton Temukan Mikroplastik dalam 5 Merek Teh Celup Indonesia

Studi Ecoton Temukan Mikroplastik dalam 5 Merek Teh Celup Indonesia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau