Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPMG: CEO Perusahaan Global Hadapi Hambatan untuk Penuhi Target Nol Emisi

Kompas.com, 29 September 2024, 09:35 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber esgdive

KOMPAS.com - Survei yang dilakukan oleh KPMG, salah satu perusahaan akuntansi terbesar di dunia, mengungkapkan bahwa para CEO menghadapi rintangan dalam memenuhi target nol emisi.

Para CEO ini menunjuk pada kompleksitas pemotongan rantai pasokan emisi dan penerapan solusi berkelanjutan sebagai tantangan yang memengaruhi strategi target nol emisi mereka.

Mengutip ESG Dive, Sabtu (28/9/2024) survei ini dilakukan terhadap CEO di 11 pasar utama di Amerika Utara, Asia, Eropa, dan Australia yang mencakup 11 sektor industri, termasuk perbankan, manajemen aset, energi, infrastruktur, konsumen, dan ritel.

Baca juga: Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Responden juga mewakili perusahaan dengan pendapatan tahunan lebih dari 500 juta dollar AS dan lebih dari sepertiganya menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari 10 miliar dollar AS.

Studi KPMG terkait dengan menurunnya keyakinan dalam memenuhi target nol emisi sambil mengatasi tantangan rantai pasokan ini konsisten dengan penelitian terbaru lainnya tentang sentimen perusahaan.

Misalnya, analisis Bain & Company tahun 2023 terhadap data CDP menemukan bahwa lebih dari sepertiga perusahaan mungkin tidak memenuhi target yang direncanakan untuk mengurangi emisi cakupan 3.

Untuk mencapai target tersebut ada dua rintangan utama yang menghantui CEO perusahaan. Sebanyak 24 persen responden menyebutkan kompleksitas dekarbonisasi rantai pasokan menjadi tantangan dalam mencapai target tersebut.

Sementara lainnya menunjuk pada kurangnya ketrampilan dan keahlian yang diperlukan untuk menerapkan solusi untuk meraih target nol emisi.

Kendati demikian, dalam survei, sebanyak 54 persen CEO yang menjadi responden merasa yakin dengan kemampuan mereka untuk mencapai target nol emisi pada 2030.

Baca juga: Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

“Para CEO tetap berkomitmen pada strategi terkait iklim mereka, yang mereka harapkan akan memberikan keuntungan finansial dalam beberapa tahun mendatang,” kata Paul Knopp, Ketua dan CEO KPMG AS, dalam keterangannya.

Keuntungan Finansial

Meski ada hambatan tersebut, perusahaan mengaitkan investasi ESG dengan keuntungan finansial. Di mana CEO yang disurvei mengatakan bahwa mereka melihat strategi ESG memiliki dampak besar dalam mendorong kinerja keuangan perusahaan.

Baca juga: Sektor Sampah dan Limbah Ditarget Nol Emisi pada 2050

Sebagian besar dari 400 CEO Amerika Serikat yang disurvei (60%) mengatakan mereka berharap untuk melihat keuntungan yang signifikan dari investasi ESG dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Ssedangkan 24 persen responden berharap untuk melihat keuntungan dalam satu hingga tiga tahun ke depan.

Hal tersebut juga dikuatkan dengan studi terpisah dari firma akuntansi yang dirilis awal tahun ini. Studi itu menemukan korelasi kuat antara 21 indikator terkait ESG dan kinerja keuangan yang kuat.

Menurut studi, indikator keberlanjutan yang dianggap memiliki hubungan signifikan dengan margin laba kotor meliputi emisi karbon dioksida yang lebih rendah, pengurangan dampak lingkungan lahan, kebijakan etika bisnis, inisiatif pengurangan dampak transportasi staf, layanan penitipan anak untuk karyawan, dan persentase eksekutif perempuan yang tinggi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
INDEF: Struktur Tenaga Kerja di Indonesia Rentan Diganti Teknologi
INDEF: Struktur Tenaga Kerja di Indonesia Rentan Diganti Teknologi
LSM/Figur
Perangi Greenwashing, Industri Fashion Segera Luncurkan Paspor Produk
Perangi Greenwashing, Industri Fashion Segera Luncurkan Paspor Produk
Pemerintah
Bencana Iklim 2025 Renggut Lebih dari Rp 2.000 Triliun, Asia Paling Terdampak
Bencana Iklim 2025 Renggut Lebih dari Rp 2.000 Triliun, Asia Paling Terdampak
LSM/Figur
BNPB Catat 3.176 Bencana Alam di Indonesia 2025, Banjir dan Longsor Mendominasi
BNPB Catat 3.176 Bencana Alam di Indonesia 2025, Banjir dan Longsor Mendominasi
Pemerintah
Banjir Ekstrem akibat Lelehan Gletser Diprediksi Lebih Mematikan
Banjir Ekstrem akibat Lelehan Gletser Diprediksi Lebih Mematikan
LSM/Figur
Produksi Listrik Panas Bumi KS Orka Renewables Lampaui 1 Juta MWh
Produksi Listrik Panas Bumi KS Orka Renewables Lampaui 1 Juta MWh
Swasta
Bencana Demografi di Indonesia Makin Nyata, Kalah dari Negara Tetangga
Bencana Demografi di Indonesia Makin Nyata, Kalah dari Negara Tetangga
LSM/Figur
Hirup Udara Berpolusi Berpotensi Berdampak pada Kekebalan Tubuh
Hirup Udara Berpolusi Berpotensi Berdampak pada Kekebalan Tubuh
Pemerintah
Kebun Kelapa Sawit Tak Bisa Gantikan Fungsi Hutan, Daya Serap Karbon Rendah
Kebun Kelapa Sawit Tak Bisa Gantikan Fungsi Hutan, Daya Serap Karbon Rendah
LSM/Figur
Musim Hujan Diprediksi Terjadi di Indonesia hingga Maret 2026
Musim Hujan Diprediksi Terjadi di Indonesia hingga Maret 2026
Pemerintah
Halte Bus Hijau, Bisa Menjadi Solusi Dinginkan Area Perkotaan
Halte Bus Hijau, Bisa Menjadi Solusi Dinginkan Area Perkotaan
Pemerintah
Masa Senja Industri Kehutanan Indonesia
Masa Senja Industri Kehutanan Indonesia
Pemerintah
Update Banjir Sumatera, Tim Gabungan Masih Bersihkan Tumpukan Kayu dan Limbah
Update Banjir Sumatera, Tim Gabungan Masih Bersihkan Tumpukan Kayu dan Limbah
Pemerintah
Gelondongan Kayu di Banjir Sumatera Bukti Kerusakan Hutan Sistemik, Bukan Sekadar Anomali Cuaca
Gelondongan Kayu di Banjir Sumatera Bukti Kerusakan Hutan Sistemik, Bukan Sekadar Anomali Cuaca
LSM/Figur
Sektor FOLU Disebut Mampu Turunkan 60 Persen Emisi Nasional
Sektor FOLU Disebut Mampu Turunkan 60 Persen Emisi Nasional
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau