KOMPAS.com - PT Agincourt Resources (PTAR) meraih Penghargaan Terbaik Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik atau Good Mining Practice (GMP) 2024 untuk Kelompok Pemegang Perizinan Berusaha Komoditas Mineral Logam dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pengelola Tambang Emas Martabe ini juga memboyong anugerah lain yakni Penghargaan Aditama Pengelolaan Teknis Pertambangan Minerba, dan Penghargaan Aditama Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Minerba.
Selain itu ada Penghargaan Aditama Pengelolaan Konservasi Pertambangan Minerba, Penghargaan Utama Pengelolaan Standardisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Minerba, serta Penghargaan Utama Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Minerba.
Baca juga: Mimpi Pertambangan Ramah Lingkungan: Janji Langit Biru di Atas Lahan Gersang
Presiden Direktur Agincourt Resources Muliady Sutio mengatakan, penghargaan tersebut merupakan apresiasi sekaligus motivasi bagi perusahaan untuk terus menerapkan kaidah pertambangan yang baik.
Dia menambahkan, perusahaan juga akan terus berkontribusi positif terhadap kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan hidup di wilayah operasi mereka.
PTAR saat ini beroperasi di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Perusahaan tersebut juga menerima dua trofi paling bergengsi di dunia tambang mineral logam yakni penghargaan terbaik Aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Minerba dan Aspek Pengelolaan Konservasi Minerba.
Baca juga: Pertambangan Nasional Picu Bencana, BNPB Minta Pemda Tertibkan
Dengan meraih penghargaan terbaik, PTAR dinilai sudah memenuhi seluruh kriteria penilaian pertambangan minerba.
Kriteria tersebut meliputi pengelolaan teknis, pengelolaan keselamatan, pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan konservasi minerba, serta standardisasi dan usaha jasa pertambangan minerba.
“Trofi tersebut merupakan pengakuan dari pemerintah atas komitmen kami terhadap keberlanjutan, antara lain mengelola keanekaragaman hayati dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Juga bukti atas upaya kami dalam mengelola sumber daya mineral secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” tutur Muliady, sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (27 /9/2024).
Dalam sambutannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta para pelaku usaha tambang menerapkan kaidah-kaidah pertambangan guna menjamin keberlangsungan usaha dan menjaga lingkungan.
Baca juga: 5 Tim Siap Adu Gagasan Pertambangan Berkelanjutan Kompetisi OlympiAR
“Kami mendorong penataan ekosistem ke arah lingkungan yang lebih baik. Tidak hanya selama proses menambang, pascatambang juga penting, faktor lingkungan dan masyarakat pun harus diperhatikan,” ujarnya.
Upaya PTAR dalam mengelola lingkungan hidup juga mendapat penghargaan pada ajang Indonesia Green and Sustainable Companies Award (IGSCA) 2024 berupa predikat Very Good kategori Best Innovation in ESG Implementation – Manufacturing serta predikat Good kategori Best Innovation in Circular Economy Implementation.
General Manager & Deputy Director Operations Agincourt Resources Rahmat Lubis menuturkan, penghargaan ini membuktikan prinsip pengelolaan bisnis Perusahaan sesuai dengan kriteria lingkungan sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG).
“Kami bertanggung jawab dalam mengelola lingkungan serta patuh pada kebijakan pengelolaan lingkungan yang ketat sesuai peraturan mengenai polusi, air, limbah, energi, dan pengelolaan keanekaragaman hayati,” ujarnya usai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Sejumlah aksi pengelolaan lingkungan dilakukan perusahaan antara lain pengayaan tanaman penghasil biomassa sengon di area reklamasi, penanaman tanaman lokal di area hutan kritis, pemanfaatan waste oil, dan pemasangan PLTS atap.
Baca juga: Segitiga Litium, Obral Izin Pertambangan, dan Kehidupan Warga Adat
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya