KOMPAS.com - Semut ternyata bisa melindungi tanaman dari perubahan iklim, mencegah potensi kerugian hingga 61 persen pada konteks tanaman apel.
Cecilie Jensen, ahli biologi yang mempelajari hubungan semut dan pertanian di Universitas Aarhus, Denmark, mengamati tanaman apel yang memiliki populasi semut kayu dan tidak.
Dia dan timnya mengungkap bahwa tanaman dengan semut relatif tahan keropeng apel, jenis penyakit yang bisa mengakibatkan kerugian serius pada petani, mencapai 61 persen.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa jumlah apel yang bebas penyakit meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan saat semut tidak digunakan sebagai pestisida biologis alternatif.
Bagaimana bisa begitu? Ternyata, rahasianya terletak pada senyawa antibiotik yang dihasilkan semut.
Semut ternyata mensekresikan asam format. Berpadu dengan sifat teritorialnya, asam format yang dihasilkan semut bisa melindungi tanaman dari serangan patogen lain.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim
Rahasia lainnya adalah sifat semut yang selalu lapar. Hewan itu berpotensi memakan spora patogen dengan cepat.
Ketika iklim berubah, potensi serangan patogen makin meningkat. Semut tidak bisa mengatasi semua tetapi bisa membantu.
Populasi semut pun menurut Jensen bisa menjadi cara sederhana dan murah bagi petani untuk menangkal serangan penyakit tanaman.
Namun ia mengingatkan pendekatan menggunakan solusi tersebut juga harus dibarengi dengan kehati-hatian untuk meminimalkan potensi risiko.
"Saya tidak percaya pada satu solusi yang dapat mengatasi semuanya, tetapi saya yakin semut dan agen pengendali hayati lainnya akan membantu di masa depan," katanya seperti dikutip Grist, Juat (17/1/2025).
Baca juga: PWC: Pendanaan untuk Perusahaan Rintisan Teknologi Iklim Berkurang
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya