Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Transportasi Rendah Emisi, PLN Gandeng KAI Wujudkan Elektrifikasi Jalur Kereta Api

Kompas.com, 22 Oktober 2025, 18:35 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Rencana Kerja Sama Elektrifikasi Jalur Kereta Api bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Jakarta Railway Center, Senin (20/10/2025).

Upaya tersebut merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung terciptanya transportasi publik rendah emisi serta efisiensi energi di Indonesia.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin, disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.

Melalui MoU tersebut, PLN dan KAI akan membentuk tim gabungan untuk menyusun kajian teknis, finansial, dan operasional, termasuk pemetaan jalur prioritas elektrifikasi di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: Menuju Kereta Tanpa Asap, Elektrifikasi Jalur Rel KA Resmi Dikebut

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa sebagai backbone ketenagalistrikan nasional, PLN siap mendukung pemerintah dalam memperkuat infrastruktur transportasi publik yang lebih hijau.

Menurutnya, kerja sama ini sekaligus mendukung dekarbonisasi di sektor transportasi yang sejalan dengan target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada 2060.

"PLN berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon di sektor transportasi. Melalui kerja sama ini, ke depan kereta api akan menjadi transportasi publik masa depan yang semakin efisien dan ramah lingkungan," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Rabu (22/10/2025).

Ia menambahkan, elektrifikasi kereta akan memberikan manfaat strategis dari sisi efisiensi energi dan kemandirian nasional.

Baca juga: Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

“Kalau lokomotifnya diubah menjadi energi listrik, efisiensinya 70 persen lebih murah. Jadi, emisi gas rumah kacanya akan semakin rendah. Dari energi impor menjadi domestik, energi mahal menjadi murah, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," ucap Darmawan.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyebut kerja sama dengan PLN ini sebagai lompatan besar dalam sejarah perkeretaapian nasional.

Ia menyebut, elektrifikasi jalur kereta ini merupakan terobosan pertama yang dilakukan tanpa anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

“Ini merupakan salah satu breakthrough. Pertama kali elektrifikasi jalur kereta tidak melibatkan pemerintah, melainkan kita lakukan business to business antara PT Kereta Api dengan PT PLN," jelas Bobby.

Baca juga: Indonesia Tuan Rumah atau Penonton di Era Elektrifikasi?

Melalui kerja sama ini, lanjut dia, KAI dapat memperluas jaringan layanan kereta api berbasis listrik dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk pelanggan.

"Salah satu program kami dengan PLN adalah melakukan elektrifikasi di beberapa jalur kereta yang penting. Quick win yang akan kami lakukan adalah Padalarang-Cicalengka, yaitu sekitar 40 kilometer," ungkap Bobby.

Selain itu, PLN dan KAI juga membahas elektrifikasi jalur kereta area Rangkasbitung, Cikampek hingga Jawa Tengah.

Baca juga: Jalur Kereta Api Jombang-Babat Lamongan-Tuban Masuk Daftar Rencana Reaktivasi

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau