JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) melakukan pembersihan pantai di kawasan Mandalika NTB dengan melibatkan tim operasional dan masyarakat lokal di Pantai Tanjung Aan.
Hingga Sabtu (1/11/2025), ITDC mencatat total 7,2 ton sampah telah dikumpulkan dari area pesisir dan akses jalan menuju pantai. Sebagian besar terdiri dari plastik dan limbah non-organik yang terbawa arus laut.
PGS. General Manager The Mandalika, Agus Setiawan, menyebut kegiatan ini jadi langkah antisipatif ITDC menghadapi peningkatan curah hujan yang kerap membawa sampah laut.
Baca juga: AS Ekspor Sampah Elektronik, Banjiri Asia Tenggara
“Memasuki musim hujan, arus laut selatan cenderung membawa material sampah dari wilayah lain ke pesisir The Mandalika, termasuk Tanjung Aan. Kami bergerak melibatkan masyarakat lokal untuk memastikan kawasan tetap bersih, aman, dan nyaman bagi pengunjung,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/11/2025).
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Nusa Tenggara Barat mulai memasuki awal musim hujan pada akhir Oktober hingga awal November.
Pergeseran angin dan peningkatan gelombang laut di periode ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya volume sampah kiriman di kawasan pesisir selatan Lombok.
Agus menambahkan, keterlibatan masyarakat lokal menjadi bagian penting dari strategi ITDC dalam menjaga keberlanjutan kawasan wisata.
Selain memperkuat kebersihan lingkungan, kegiatan ini juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga sekitar.
“Kami percaya pengelolaan destinasi berkelanjutan tidak hanya soal menjaga kebersihan, tetapi juga membangun kolaborasi dengan masyarakat, sebagai mitra yang menjaga wajah kawasan wisata,” tambahnya.
Inisiatif ini mencerminkan pendekatan sustainable destination management, di mana kebersihan kawasan menjadi bagian dari pengalaman wisata yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Baca juga: Sampah Jadi Energi: Bisa Jadi Solusi Maupun Petaka, Risikonya Terlihat Mata
Upaya ini sejalan dengan komitmen ITDC mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 11: Sustainable Cities and Communities serta SDGs 14: Life Below Water, melalui pengelolaan kawasan wisata yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis partisipasi masyarakat.
“Sebagai bagian dari ekosistem InJourney Group, kami di ITDC terus memperkuat sinergi lintas destinasi untuk menghadirkan pariwisata yang tidak hanya berdaya saing global, tetapi juga berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat,” tutupnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya