Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia

Kompas.com, 3 November 2025, 18:20 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) sukses menggelar ajang PLN Electric Run 2025 di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Minggu (2/11/2025). 

Kegiatan yang diikuti lebih dari 7.500 peserta itu berhasil menekan emisi karbon hingga 21,8 ton karbondioksida (CO2) melalui efisiensi energi, penggunaan listrik hijau, serta kompensasi karbon.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, kegiatan itu bukan hanya ajang olahraga tahunan, melainkan juga representasi visi PLN dalam menghadirkan energi bersih yang berkelanjutan. 

Dia menyebutkan, event nasional itu merupakan cara PLN untuk terus memperkenalkan transisi energi kepada masyarakat sekaligus mendorong upaya tersebut menjadi gerakan dan kepedulian bersama.

PLN Electric Run 2025 bukan sekadar olahraga, tetapi simbol semangat pembaharuan energi bangsa,” ungkap Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com. 

Baca juga: 7500 Peserta Ramaikan PLN Electric Run 2025 di ICE BSD

Mengusung tema “Recharge as One”, PLN Electric Run 2025 menjadi simbol kolaborasi antara semangat hidup sehat dan kepedulian terhadap bumi. 

“Melalui tema tersebut, PLN mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengisi ulang semangat, memperkuat kebersamaan, dan memperbarui energi menuju masa depan yang lebih hijau,” ujarnya.

Pada edisi PLN Electric Run 2025, jumlah peserta meningkat signifikan menjadi 7.500 pelari, naik dari 5.000 peserta pada 2023 dan 6.000 peserta pada 2024. 

Di sisi lain, PLN juga berhasil menekan emisi karbon mencapai 21,8 ton CO2, dibandingkan dengan gelaran pada 2024 yang sebesar 14,3 ton CO2.

Darmawan mengatakan, antusiasme yang terus meningkat setiap tahun menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar pentingnya energi bersih dan gaya hidup ramah lingkungan. 

Baca juga: Jelang PLN Electric Run 2025, Pelari di Tangerang Lari Sambil Pungut Sampah

“PLN ingin terus menjadi bagian dari gerakan positif ini. Bukan hanya sebagai penyedia listrik, namun juga turut andil menjadi pionir dalam menjaga lingkungan dan masa depan bumi,” ujarnya dalam sambutannya sebelum melakukan flag off di garis start. 

Penggunaan energi bersih

Pada gelaran PLN Electric Run kali ini, seluruh kebutuhan energi di area acara dipenuhi menggunakan listrik hijau. 

Melalui genset berbasis green hydrogen dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mobile dari PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power, sumber energi event lari tersebut sepenuhnya menggunakan teknologi ramah lingkungan tanpa emisi karbon.

Darmawan menambahkan, PLN Group melalui PLN Energy Management Indonesia (EMI) juga melakukan carbon offset atau kompensasi karbon. 

Hal itu dilakukan untuk menetralkan emisi yang dihasilkan, termasuk konsumsi energi serta penggunaan kendaraan dan aktivitas peserta di lokasi kegiatan. 

Baca juga: Wujudkan Pemerataan Energi, PLN dan Kementerian ESDM Nyalakan Harapan Warga Prasejahtera di Minahasa

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau