Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WWF Indonesia: Perdagangan Karbon Internasional Bisa Bawa Dampak Positif

Kompas.com - 15/01/2025, 10:58 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - WWF Indonesia mengapresiasi rencana pemerintah memulai perdagangan karbon internasional di IDX pada 20 januari 2025 mendatang.

"Penjualan karbon kepada pembeli dari luar negeri menjadi pencapaian penting, mengingat Indonesia telah menandatangani Perjanjian Paris tahun 2015," kata Direktur Transformasi WWF Indonesia, Irfan Bakhtiar.

Menurutnya, langkah tersbeut akan mendorong banyak pihak untuk berupaya lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. 

"Efek positif berikutnya, pelaku bisnis dapat menggerakkan ekonomi baru dengan adanya pembukaan perdagangan karbon dengan pembeli luar negeri," ungkapnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (15/1/2025).

Pembukaan perdagangan karbon ke pasar internasional tersebut akan semakin menguntungkan bagi pemerintah maupun masyarakat. 

Baca juga: Stoknya Miliaran Ton, Mengapa Belum Ada Karbon Hutan di Bursa IDX?

"Para pihak terdorong untuk menyiapkan proyek karbon dengan mengimplementasikan standar dunia. Pada akhirnya, mereka bisa mendapatkan harga karbon yang berlaku di dunia atau internasional," ujarnya.

Agar bisa menjadi pendorong yang baik dalam mengatasi perubahan iklim, ia mengingatkan bahwa pemerintah perlu melakukan sejumlah kajian mengenai kebijakan yang terkait. 

"Dengan demikian, kebijakan yang telah ada dapat disesuaikan demi merespon perdagangan karbon internasional. Permintaan dari luar negeri dapat kita implementasikan bersama tata kelola yang baik," urainya.

Sejumlah pihak menyoroti kebijakan soal batas emisi serta karbon di bursa yang mayoritas masih berasal dari sektor energi fosil.

"Akan menjadi perhatian dunia mengapa Indonesia memperdagangkan kredit untuk penggunaan PLTG yang tidak lazim di dunia mengingat gas juga menghasilkan emisi tinggi," kata Putra Adhiguna, managing Director Energy Shift.

Baca juga: Perdagangan Karbon Internasional di IDX: Baru 1 dari Energi Terbarukan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Pemerintah
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Pemerintah
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Swasta
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Pemerintah
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Pemerintah
DLH Jakarta Akui Sulit Setop 'Open Dumping' di TPS Bantargebang
DLH Jakarta Akui Sulit Setop "Open Dumping" di TPS Bantargebang
Pemerintah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
Pemerintah
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
Pemerintah
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
Swasta
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Pemerintah
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
LSM/Figur
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
LSM/Figur
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
Pemerintah
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau