Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba Bersua: Dari Dunia Maya, Jadi Aksi Nyata

Kompas.com, 22 September 2023, 14:42 WIB

Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Tiba Bersua" dan aksi nyata 

Dunia menjadi satu hal yang tidak dapat dilepaskan oleh anak muda. Tidak dapat dipungkiri lagi, internet terutama media sosial menjadi wadah bebas anak muda untuk mengekspresikan dirinya.

Ada salah satu fenomena menarik yang tumbuh seiring perkembangan teknologi, meningkatnya keresahan anak muda karena internet.

Mengapa bisa begitu? Sederhananya, berbagai informasi yang mudah didapat di internet membuat generasi muda menjadi lebih "sadar: dengan apa yang terjadi di sekitar mereka.

Berbagai informasi yang menjadi konsumsi mereka sehari-hari, membuat anak muda menjadi tergerak dan terpanggil untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada disekitar mereka.

Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tahun 2022  terhadap 1.192 responden (dengan rentang usia 17-39 tahun) di Indonesia menunjukkan, kebanyakan anak muda cenderung menyampaikan pendapat di media sosial daripada mengikuti kegiatan di dunia nyata.

Tercatat, hanya 6 persen responden berani menyampaikan secara langsung pendapatnya. Sebaliknya, lebih dari 17 persen di antaranya secara aktif berpendapat di media sosial.

Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat antusiasme generasi muda terhadap isu sosial yang ada sudah sangat tinggi.

Tidak hanya dalam isu politik, kita juga dapat melihat opini mereka di media sosial terhadap berbagai isu sosial seperti lingkungan, pendidikan, budaya, dan berbagai hal lainnya.

Lalu, apakah ‘resah’ mereka hanya cukup di dunia maya?

Tentu saja tidak, suara anak muda sangatlah penting dalam membawa perubahan bagi lingkungan sekitar mereka.

Keresahan tersebut tentunya perlu dibawa ke tahap yang lebih lanjut lagi -berangkat dari dunia maya, menjadi aksi nyata. Aksi nyata membawa opini anak muda menjadi satu tingkat lebih mau.

Mulai dari menguji validitasnya aksi nyata mempertemukan mereka dengan pengalaman yang hanya bisa didapatkan di lapangan. Kenyataan di lapangan dapat membentuk suatu perspektif baru dalam melihat suatu permasalahan, menjadikan generasi muda lebih kritis lagi.

Mendapatkan informasi yang lebih dalam - tentunya kita tahu informasi yang beredar di internet sudah sangat banyak, namun aksi nyata dapat menambah detail-detail penting lainnya yang mungkin saja dilewatkan oleh mereka.

Terakhir, meningkatkan kualitas opini mereka - membawa keresahan kepada dunia nyata, meningkatkan kualitas penulisan mereka sehingga lebih dapat diterima oleh masyarakat luas.

Oleh karena itu, anak muda memerlukan platform yang tepat untuk mengangkat keresahan mereka menjadi suatu aksi nyata.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau