LAMONGAN, KOMPAS.com - Prihatin melihat tumpukan sampah plastik di Lamongan, Jawa Timur, membuat Komando Distrik Militer (Kodim) 0812/Lamongan tergugah.
Komandan Kodim (Dandim) 0812/Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan mengatakan, salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat berupa paving block.
"Kalau kita lihat banyak menumpuk di pinggir-pinggir jalan. Untuk mengurangi sampah-sampah plastik itu, kita mencoba untuk membuat dalam bentuk paving," ujar Ketut, Rabu (9/8/2023).
Baca juga: Produsen Harus Terlibat Kelola Sampah Plastik yang Diproduksinya
Sebagai langkah nyata, Ketut menunjuk Danramil 0812/24 Sukorame Kapten Arm Yusniady untuk memimpin aksi pengolahan sampah plastik menjadi paving block.
Hal ini seiring dengan banyaknya hasil riset yang menyebutkan bahwa sampah plastik berdampak negatif serta dan mencemari lingkungan karena sulit diurai.
Proses pembuatan
Menurut Yusniady, untuk pembuatan paving block dari bahan sampah plastik cukup mudah. Sampah plastik yang terkumpul, dilelehkan dalam panci atau drum bekas berbahan besi.
Setelah sampah plastik benar-benar meleleh, kemudian ditambahkan pasir secukupnya dengan terus diaduk hingga merata.
Baca juga: Valuasi Daur Ulang Sampah Plastik Indonesia Belum Terhitung
"Dimasukkan (ke dalam drum) sedikit demi sedikit sambil diaduk terus, biar lelehannya merata. Karena kalau plastik seperti botol kan agak tebal, jadi kalau tidak diaduk, kadang menggumpal," tutur Yusniady.
Setelah sampah plastik dalam wadah tersebut dirasa sudah benar-benar meleleh seluruhnya, barulah diambil sedikit demi sedikit untuk dituangkan ke dalam cetakan berbentuk segi enam sampai penuh.
Sebelumnya, cetakan tersebut diolesi dengan pelumas atau oli supaya tidak lengket.
"Selanjutnya dipress (tekan), kemudian dimasukkan ke dalam air untuk pendinginan, agar mudah dilepas dari cetakan," ucap Yusniady.
"Kalau cuma menggunakan sampah plastik, setelah didinginkan itu bagian tengahnya cekung, seperti mengkerut. Akhirnya kami tambahkan sedikit pasir, ternyata hasilnya lebih bagus. Bisa padat dan bentuknya tidak berubah," kata Yusniady.
Baca juga: Raih Dana Hibah Transform, Alner Kurangi 1.300 Kilogram Sampah Plastik
Yusniady menjelaskan, upaya ini cukup efektif dalam mengurangi sampah plastik. Karena untuk membuat satu paving block, dibutuhkan minimal dua kilogram sampah plastik.
Selain itu, tidak memerlukan pemilahan, lantaran semua jenis sampah plastik dapat digunakan sebagai bahan paving block.
Belum maksimal
Yusniady mengaku, kendati mampu mengurangi sampah plastik dalam jumlah besar, namun upaya tersebut belum maksimal karena masih terkendala sarana penunjang.
"Karena kita baru punya satu cetakan, jadi prosesnya agak lambat. Kalau punya dua atau tiga cetakan, pastinya bisa lebih cepat lagi untuk mengurangi sampah plastik," kata Yusniady.
Dia menambahkan, upaya yang telah dilakukan bakal ditularkan kepada jajaran Koramil lainnya di Lamongan, bahkan kepada para Babinsa.
"Nanti kita akan ada seperti pelatihan untuk para Babinsa, sehingga mereka yang ada di wilayah bisa membantu untuk mengurangi sampah-sampah plastik di lingkup desa binaannya masing-masing. Selain itu, juga bisa menambah nilai ekonomis bagi masyarakat," tuntas Yusniady.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya