Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2023, 17:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Start-up (perusahaan rintisan) penyedia sistem guna ulang kemasan produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) atau barang konsumsi dari Indonesia, Alner, telah mengurangi sekitar 1.300 kilogram sampah plastik di Indonesia.

Terbaru, Alner mendapatkan pendanaan hibah (grant) dari Transform untuk menguji opsi isi ulang inovatif pada produk-produk FMCG yang menyasar masyarakat menengah ke bawah. 

Dalam inisiatif yang didanai Transform, stasiun isi ulang yang terpilih adalah yang ada di kanal perdagangan berbasis komunitas dan konvensional seperti toko serba ada (warung) dan bank sampah untuk menciptakan sistem yang dapat direplikasi dengan cepat dan dalam skala besar.

Menggunakan model ini, pelanggan dapat mengisi ulang tiga produk Unilever yaitu Sunlight Professional, Rinso Professional, dan Wipol Professional, menggunakan wadah milik konsumen sendiri atau yang disediakan oleh Alner.

Direktur Alner Bintang Ekananda mengatakan, inisiatif bersama Transform memberikan momentum besar bagi Alner untuk lebih meningkatkan dampaknya untuk masyarakat.

Baca juga: Pembangunan TPA Sampah Regional di Babel Terganjal Penolakan Warga

"Kesempatan ini memungkinkan kami untuk secara strategis mendrong pilihan akan produk sehari-hari yang dapat dikonsumsi sembari mengurangi sampah secara signifikan melalui guna ulang,” ungkap Bintang dalam rilis, Minggu (30/7/2023).

Sementara itu, Director of Sustainability & Corporate Affairs dan Corporate Secretary Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengungkapkan semangat perusahaan untuk berkolaborasi dengan Alner karena sangat sejalan dengan visi dan misi Unilever Compass untuk menciptakan planet yang lebih sehat.

Kerja sama ini, kata dia, akan semakin memperkuat insiatif Unilever yang tengah berjalan di Indonesia dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan plastik dan pengelolaan sampah plastik yang bertanggung jawab.

"Khususnya melalui ekspansi stasiun isi ulang sembari mempercepat pencapaian komitmen dalam mengumpulkan dan memproses lebih banyak plastik yang kami gunakan untuk menjual produk kami," tutur Nurdiana.

Bersama Alner, Unilever ingin mempromosikan perilaku “tanpa plastik” di kalangan konsumen melalui stasiun isi ulang berbasis komunitas yang dapat lebih mudah diakses secara luas.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Swasta
Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Swasta
Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Pemerintah
COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

LSM/Figur
Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

LSM/Figur
Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

LSM/Figur
Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Pemerintah
Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

LSM/Figur
Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Pemerintah
Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

LSM/Figur
Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Pemerintah
42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

Pemerintah
Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau