KOMPAS.com - Bisnis keluarga atau Family Business (fambiz) harus mulai menerapkan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan dan menavigasi kemajuan teknologi, termasuk mengadopsi konsep ekonomi sirkular.
Hal ini penting untuk membangun fambiz yang memiliki ketahanan dalam menghadapi tantangan global dan kondisi lingkungan yang begitu cepat berubah. Dengan mengadopsi teknologi, fambiz bukan hanya akan mampu bertahan menghadapi perubahan, namun bisa meningkatkan daya saing.
Hal ini menjadi kesimpulan dalam diskusi panel "Road to ICFBE 2023" yang diselenggarakan President University (PresUniv) di Gedung A Kampus Presuniv Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (21/9/2023).
ICFBE atau International Conference on Family Business and Entrepreneurship adalah ajang tahunan Fakultas Bisnis Presuniv yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 2017 dan sudah memasuki tahun ke-7.
Ada yang istimewa dalam penyelenggaraan ICFBE 2023 yang akan digelar pada 30 November hingga 1 Desember 2023.
Sebelumnya semua penyelenggaraan konferensi internasional tersebut selalu diselenggarakan di Bali, Indonesia, kecuali tahun 2020 dan 2021 diselenggarakan secara daring akibat pandemi Covid-19.
Tahun ini, ICBFE go international dan diselenggarakan di Kuching, Sarawak, Malaysia.
“Pemilihan Kuching merupakan keputusan penting dan sekaligus menjadi lompatan penting bagi ICFBE," ungkap Maria Jacinta Arquisola, Wakil Rektor Presuniv Bidang Sumber Daya.
Apalagi, lanjut Maria Jacinta, pada ajang kali ini Presuniv akan mempromosikan pentingnya bisnis keluarga untuk menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan mengadopsi teknologi.
”Kuching berada di jantung kota Sarawak, kota yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Di sana ada hutan hujan tropis yang luas dan ekosistem yang unik," jelas Wakil Rektor Presuniv Bidang Sumber Daya.
Baca juga: Penjajakan Bisnis AIPF Tembus Rp 490,6 Triliun, Energi Hijau Favorit
"Kekayaan alam ini menciptakan suasana ideal bagi para peserta konferensi untuk memahami pentingnya praktik bisnis berkelanjutan dalam konteks melestarikan sumber daya alam,” tambah Jacinta.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya