JAKARTA, KOMPAS.com - RS Columbia Asia, sebuah jaringan rumah sakit internasional, secara resmi mengumumkan penambahan dua rumah sakit baru di Indonesia, yaitu RS Columbia Asia BSD di Tangerang dan RS Columbia Asia Aksara di Medan.
Langkah ini merupakan salah satu investasi strategis sektor kesehatan nasional, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan medis yang terus berkembang di Indonesia.
RS Columbia Asia BSD merupakan hasil dari akuisisi RS Medika BSD, sebelumnya dikelola oleh KPJ Healthcare Group Malaysia.
Baca juga: Lima Tips Memilih Rumah Sakit untuk Operasi Katarak
Sementara RS Columbia Asia Aksara adalah pembangunan baru yang dirancang khusus untuk memperluas kapasitas layanan di Medan dan Sumatera Utara dengan jumlah dokter yang mencapai 110 praktisi dan didukung oleh 300 staf medis.
"Indonesia adalah pasar kesehatan yang sangat penting dan kami melihat potensi yang signifikan untuk pertumbuhan dan modernisasi di sektor ini," ujar CEO RS Columbia Asia Naveen Kumar Mantha.
Dengan penambahan dua rumah sakit ini, Perusahaan mengejar rencana ekspansi ambisius yang mencakup investasi dalam teknologi medis, renovasi fasilitas, dan perekrutan tenaga medis tambahan untuk memastikan perawatan kesehatan berstandar internasional bagi masyarakat Indonesia.
Dengan penambahan ini, jaringan RS Columbia Asia di Indonesia kini menjadi lima rumah sakit, dan lebih dari 20 di seluruh Asia Tenggara.
Tak berhenti di sini, RS Columbia Asia juga telah memulai proyek pembangunan gedung baru di lokasi Pulomas dan Semarang untuk meningkatkan kapasitas layanan, termasuk penambahan jumlah bed dan fasilitas baru.
General Manager RS Columbia Asia Aksara Deasy Mochtar menimpali, penambahan jaringan RS Columbia Asia di Indonesia juga salah satu bentuk komitmen kami untuk menyediakan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Terutama di RS Columbia Asia Aksara yang juga menyediakan Layanan Gawat Darurat 24 Jam Trauma Center Bersama Dokter Spesialis.
"RS Columbia Asia akan terus berinvestasi dalam memajukan standar kesehatan di Indonesia, sekaligus mendukung keinginan," cetus Deasy.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya