Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 6 Januari 2024, 22:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian melaporkan, dalam kurun waktu satu dekade sejak 2013 hingga 2023, telah membina sebanyak 10.924 santri menjadi Santripreneur.

Mereka berasal dari 101 pondok pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Santripreneur merupakan bagian dari rangkaian program pengembangan dan penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) yang dicanangkan Ditjen IKMA.

Selain di pondok pesantren, program WUB juga digelar di daerah tertinggal, perbatasan, terluar, dan wilayah pascabencana, serta program penumbuhan wirausaha yang bersinergi dengan kementerian dan lembaga lain.

Dirjen IKMA Reni Yanita mengatakan, program penumbuhan dan pengembangan WUB ini ditujukan bagi wirausaha yang baru merintis, maupun yang telah menjalankan usahanya agar dapat naik jenjang menjadi industri menengah atau industri besar.

Baca juga: 4,19 Juta IKM Serap 65,52 Persen Tenaga Kerja Industri Nasional

Sepanjang 2023, Ditjen IKMA telah melatih sebanyak 28.802 WUB IKM. Dari angka tersebut, Ditjen IKMA telah memfasilitasi legalitas usaha bagi 6.744 WUB IKM.

Sementara itu, melalui program Santripreneur, tercatat sebanyak 150 santri dari enam pondok pesantren yang telah menerima bimbingan teknis serta fasilitasi mesin dan atau alat produksi.

Reni juga mengungkapkan, pihaknya tak henti mendorong wirausaha yang telah menjalankan bisnisnya agar terus berkembang melalui program akselerasi bisnis teknologi.

Sejalan dengan program Making Indonesia 4.0, setiap tahun dilakukan penguatan dan pengembangan bisnis IKM startup, yaitu IKM yang mengedepankan inovasi produk dan pemanfaatan teknologi dalam proses bisnis mereka.

Hingga Desember 2023, Ditjen IKMA telah memfasilitasi pengembangan IKM startup berbasis teknologi sebanyak 71 IKM, melalui program Indonesia Food Innovation, Indonesia Fashion and Craft Award, Startup4industry, Creative Business Incubator dan Inkubator Bisnis Teknologi Alas Kaki.

Bahkan, sebanyak 2.153 IKM pangan yang terdaftar melalui program Indonesia Food Innovation 2023 telah berhasil dikurasi.

Baca juga: Warga Lapas Perempuan Ditempa Jadi Wirausaha IKM Baru

Sekitar 40 peserta terpilih untuk mengikuti food camp selama satu bulan, demi peningkatan kapabilitas menuju IKM pangan modern.

Selain itu, Ditjen IKMA Kemenperin memberikan dana bantuan pemerintah untuk proyek implementasi teknologi senilai total Rp 800 juta kepada 20 IKM startup.

Akses pendanaan, dan kemudahan bahan baku juga diberikan kepada Startup4industry yang bergerak di bidang IoT melalui perjanjian kerjasama dengan PT Advantech International dan PT Eforel Cipta Utama.

Terdapat lima pemenang program Startup4industry dengan beragam produk inovasi yang paling berdampak bagi industri.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Krisis Air Bersih, KLH Kirim 10.000 Galon dan Alat Penjernih ke Aceh
Krisis Air Bersih, KLH Kirim 10.000 Galon dan Alat Penjernih ke Aceh
Pemerintah
Ahli Lingkungan Sebut Perubahan Iklim Langgar Hak Asasi Manusia
Ahli Lingkungan Sebut Perubahan Iklim Langgar Hak Asasi Manusia
Pemerintah
Pasar Inverter Surya Global Diprediksi Turun Selama Dua Tahun ke Depan
Pasar Inverter Surya Global Diprediksi Turun Selama Dua Tahun ke Depan
Swasta
Peneliti Ungkap Krisis Iklim Tentukan Nasib Tempat Tinggal Kita
Peneliti Ungkap Krisis Iklim Tentukan Nasib Tempat Tinggal Kita
Pemerintah
Kapasitas Produksi Etanol Masih Rendah,  Akademisi ITB Soroti Wacana BBM E10
Kapasitas Produksi Etanol Masih Rendah, Akademisi ITB Soroti Wacana BBM E10
Pemerintah
Siklon Tropis di Indonesia: Fenomena Langka dan Ancaman Nyata Akhir Tahun
Siklon Tropis di Indonesia: Fenomena Langka dan Ancaman Nyata Akhir Tahun
Pemerintah
Sampah Pemudik Capai 59.000 Ton, KLH Minta Pengelola Rest Area Olah Sendiri
Sampah Pemudik Capai 59.000 Ton, KLH Minta Pengelola Rest Area Olah Sendiri
Pemerintah
Genjot Transisi Energi, Jepang Siapkan Subsidi 1,34 Miliar Dollar AS
Genjot Transisi Energi, Jepang Siapkan Subsidi 1,34 Miliar Dollar AS
Pemerintah
Kemenhut Bersih-bersih Gelondongan Kayu Terbawa Arus Banjir di Sumatera
Kemenhut Bersih-bersih Gelondongan Kayu Terbawa Arus Banjir di Sumatera
Pemerintah
Guru Besar UGM: RI Mestinya Pajaki Minuman Berpemanis dan Beri Subsidi Makanan Sehat
Guru Besar UGM: RI Mestinya Pajaki Minuman Berpemanis dan Beri Subsidi Makanan Sehat
LSM/Figur
Lahan Gambut Dunia jadi Garis Depan Lawan Perubahan Iklim
Lahan Gambut Dunia jadi Garis Depan Lawan Perubahan Iklim
Pemerintah
Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Selama Nataru
Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Selama Nataru
Pemerintah
Cokelat Terancam Punah, Ilmuwan Temukan Alternatifnya
Cokelat Terancam Punah, Ilmuwan Temukan Alternatifnya
Pemerintah
Peneliti IPB Kembangkan Rompi Anti Peluru dari Limbah Sawit
Peneliti IPB Kembangkan Rompi Anti Peluru dari Limbah Sawit
Pemerintah
Biaya Perawatan Pasien Obesitas dengan Komorbid Membengkak Tiap Tahun
Biaya Perawatan Pasien Obesitas dengan Komorbid Membengkak Tiap Tahun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau