Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Larangan Plastik Sekali Pakai Kurangi Sampah dan Polusi

Kompas.com - 25/01/2024, 13:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Kantong plastik tidak dapat terurai secara hayati, sehingga dapat terus mencemari lingkungan dengan mikroplastik berbahaya selama ratusan tahun setelah digunakan. Namun, hal ini bisa diatasi dengan larangan kantong plastik sekali pakai.

Bahkan, menurut studi Environment America Research and Policy Centre, larangan plastik sekali pakai telah berhasil mengurangi penggunaan kantong plastik serta sampah dan polusi yang terkait dengannya.

Studi menyoroti larangan plastik sekali pakai yang diterapkan di lima negara bagian dan kota di AS dengan jumlah penduduk gabungan sekitar 12 juta orang.

Baca juga: Berapa Banyak Plastik yang Kita Telan saat Minum Air Kemasan?

Mereka telah mengurangi konsumsi kantong plastik sekali pakai sekitar 6 miliar kantong per tahun.

Para peneliti mengatakan, menerapkan larangan yang serupa dengan kebijakan di negara-negara tersebut dapat menghilangkan sekitar 300 kantong plastik sekali pakai per orang per tahun.

Mengapa kantong plastik sekali pakai harus dilarang?

Kantong plastik sekali pakai merupakan pemandangan umum di sepanjang tepi jalan, sungai, dan daerah pesisir.

Mereka tidak hanya jelek dipandang mata, juga berdampak buruk bagi lingkungan karena bisa mematikan bagi kehidupan laut dan berbahaya bagi kesehatan manusia.

Kantong plastik dan film yang berserakan (seperti kemasan) sering kali tertelan oleh hewan laut dan menyebabkan lebih banyak kematian penyu dan cetacea (paus, lumba-lumba, dan lumba-lumba) dibandingkan jenis plastik lainnya.

Produksi, penggunaan, dan pembuangan kantong plastik sekali pakai juga melepaskan emisi yang membahayakan kesehatan kita dan mendorong pemanasan global.

Kantong plastik tidak dapat terurai secara hayati, sehingga dapat terus mencemari lingkungan dengan mikroplastik berbahaya selama ratusan tahun setelah digunakan.

Baca juga: 3R, Cara Efektif Pangkas Penggunaan Plastik di Dapur

Oleh karena itu, pelarangan di New Jersey, Vermont, Philadelphia, Portland di Oregon dan Santa Barbara di California telah menghemat penggunaan kantong plastik sebanyak 42 kali.

Larangan kantong plastik yang dirancang dengan baik, mendorong pembeli untuk membawa tas yang dapat digunakan kembali atau membawa barang yang mereka beli. Keduanya merupakan pilihan berkelanjutan yang meminimalkan limbah.

Misalnya, di San Mateo County di California, proporsi pelanggan yang memiliki setidaknya satu tas yang dapat digunakan kembali di 13 pengecer yang disurvei meningkat 162 persen setelah larangan di wilayah tersebut diterapkan.

Di Mountain View, proporsi pelanggan yang tidak menggunakan tas meningkat hampir tiga kali lipat setelah larangan diberlakukan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau