Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pada 2023, Jerman mencetak rekor emisi gas rumah kaca (GRK) terendahnya dalam 70 tahun terakhir.

Rekor tersebut dipecahkan "Negeri Panzer" karena berhasil mengurangi ketergantungannya terhadap batu bara.

Sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga think tank Agora Energiewende menemukan, Jerman mengeluarkan 673 juta ton emisi GRK pada 2023.

Baca juga: Co-firing EBTKE di 43 PLTU Sukses Kurangi Emisi Karbon 1,1 Juta Ton

Jumlah tersebut 73 juta ton lebih sedikit dibandingkan 2022, sebagaimana dilansir The Guardian, Kamis (4/1/2024).

Agora Energiewende menyampaikan, penurunan emisi GRK Jerman sangat dipengaruhi oleh banyaknya pengurangan konsumsi dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Dilansir dari AP, lebih dari separuh pengurangan emisi di Jerman pada 2023, sekitar 44 juta juta ton, disebabkan oleh penurunan produksi listrik dari PLTU batu bara.

Hal ini disebabkan oleh menurunnya permintaan listrik dan meningkatnya impor dari negara-negara tetangga, yang sekitar setengahnya berasal dari sumber energi terbarukan.

Baca juga: Pemerintah Berupaya Kurangi Emisi Lewat Jual Beli Karbon

Selain itu, untuk pertama kalinya pembangkit energi terbarukan memproduksi listrik 50 persen dari total produksi listrik di Jerman.

Pangsa batu bara juga turun dari 34 persen menjadi 26 persen pada 2023.

Jerman sempat kembali menggunakan batu bara setelah Rusia menginvasi Ukraina dan Moskwa memutus pasokan gas ke Eropa.

Namun, perlahan Jerman telah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara signifikan.

Direktur Agora Energiewende Simon Muller mengatakan, rekor pengembangan energi terbarukan Jerman membawa negara tersebut sejalan dengan targetnya untuk menghasilkan 80 listriknya dari tenaga angin dan surya pada 2030.

Baca juga: Pemerintah Tekan 127.67 Juta Ton Emisi Gas Rumah Kaca Sepanjang 2023

Meskipun ketergantungan terhadap batu bara menurun, Agora Energiewende menyebutkan
sebagian besar pengurangan emisi di Jerman pada 2023 tidak berkelanjutan dari perspektif kebijakan industri atau iklim.

"Penurunan produksi yang terkait dengan krisis melemahkan perekonomian Jerman. Jika emisi kemudian dipindahkan ke luar negeri, maka tidak ada hasil yang dicapai untuk iklim," kata Muller.

Secara keseluruhan, Agora Energiewende memperkirakan hanya 15 persen dari pengurangan emisi pada 2023 yang merupakan penghematan emisi permanen.

Untuk mencapai target iklimnya, Jerman memerlukan rentetan investasi untuk memodernisasi industri dan mengurangi jejak karbon dari konsumsi pemanas.

Baca juga: Kampung di Kaltim Dapat Alokasi Rp 378 Juta dari Program Penurunan Emisi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau