KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan meresmikan kerja sama melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA).
Penandatanganan MoU ini merupakan hasil penjajakan kerja sama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Presiden ERIA Profesor Tetsuya Watanabe saat kunjungan Menteri Kesehatan negara G7 di Nagasaki Jepang tahun lalu.
MOU antara Kementerian Kesehatan dan ERIA meliputi rencana kerja sama dalam bidang layanan kesehatan primer, layanan kesehatan sekunder, health talent, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan teknologi kesehatan.
"Bentuk kerja sama yang disepakati meliputi bantuan teknis, pelatihan dan peningkatan kapasitas, studi bersama, serta pertukaran informasi dan pengetahuan," ujar Menkes Budi, dalam pernyataan tertulis, dikutip Selasa (19/3/2024).
Baca juga: Sukses BPJS Kesehatan, Dipelajari Negara Luar hingga Raih Penghargaan
Lebih lanjut, ia mengharapkan kerja sama ini dapat memberikan manfaat positif bagi kedua pihak baik dari sisi medis, perawatan, maupun riset lainnya.
“Saya menginginkan dua hal dari kerja sama ini. Pertama, yaitu adanya riset tentang bagaimana menua dengan sehat. Saya ingin mempelajari ilmu penuaan dari sisi keseimbangan hormon, bagaimana genom sekuensnya, bukan riset yang pernah dilakukan sebelumnya," ujar Menkes Budi dalam sambutannya.
Kedua, ia melanjutkan, adalah riset tentang cara paling efisien untuk berumur panjang.
"Saya ingin bisa membuat kebijakan berdasarkan data, bagaimana cara atau rahasianya agar kita bisa berumur panjang dan hidup sehat,” tuturnya
Sebagai informasi, ERIA adalah organisasi internasional yang didirikan di Jakarta pada 2008 berdasarkan kesepakatan formal antara pemimpin 16 negara di ASEAN dan Asia Timur.
ERIA bertujuan melakukan kegiatan penelitian dan membuat rekomendasi kebijakan untuk integrasi ekonomi lebih lanjut di Asia Timur.
Adapun seremoni penandatanganan MOU yang dilakukan Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Syarifah Liza Munira dan Kepala Pejabat Operasional ERIA Koji Hachiyama berlangsung di kantor ERIA, Senayan, Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Saat ini, Kemenkes, ERIA, dan Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga sedang berkolaborasi.
Kolaborasi tersebut dalam melakukan Riset Longevity in Indonesian Population: Nutrition and Health Status, Dietary Intake, Lifestyle Profile and Quality of Life from Gili Lyang and Miduana.
"Riset ini telah dilakukan sejak akhir tahun lalu dan berlanjut di tahun ini," ujarnya.
Baca juga: Kemenkes dan WHO Berkongsi dalam 6 Pilar Transformasi Kesehatan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya