KOMPAS.com - Peneliti tengah mengembangkan material baru yang dapat merevolusi teknologi penangkapan karbon dioksida. Material baru yang dimaksud itu adalah elektroda polimer berpori (PPE).
Menurut peneliti, material ini dapat meningkatkan efisiensi penghilangan CO2 bahkan dari sumber dengan konsentrasi rendah.
Seperti dikutip dari Techxplore, Senin (9/9/2024) dalam studinya, peneliti menciptakan PPE menggunakan kombinasi baru dari material umum yakni busa melamin yang dilapisi dengan polivinil alkohol dan diresapi dengan karbon nanotube dan molekul kuinon.
Lebih lanjut, elektroda polimer berpori ini merupakan revolusi yang signifikan dalam teknologi penangkapan karbon elektrokimia.
Baca juga: Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss
Dengan meningkatkan transportasi gas dan menambah luas permukaan aktif, teknologi inovatif ini bisa menciptakan pendekatan yang lebih efisien dan berpotensi lebih terukur untuk menangkap CO2.
"Elektroda baru kami mencapai hingga 90 persen pemanfaatan material penangkapan aktif yang secara signifikan mengungguli elektroda berbasis karbon sebelumnya," tulis peneliti dalam makalah mereka.
Secara praktis, ini berarti kapasitas penangkapan CO2 sebesar 30-80 kg per meter kubik per hari, tergantung pada konsentrasi CO2-nya.
PPE baru yang dikembangkan ini juga berhasil mempertahankan kinerja baik selama lebih dari 100 siklus penangkapan-pelepasan dan menunjukkan stabilitas dalam kondisi lembap.
Struktur berpori juga menghilangkan kebutuhan akan lapisan difusi gas yang terpisah, memungkinkan sistem penangkapan yang lebih ringkas dan hemat biaya.
"Kami berhasil menunjukkan keefektifan material dalam menangkap CO2 dari udara dan aliran gas encer. Hal ini membuka kemungkinan untuk pengaplikasian mulai dari penangkapan udara langsung hingga pengurangan emisi dari berbagai sumber industri," terang peneliti lagi dalam makalahnya.
Terobosan ini hadir di saat yang kritis, karena laporan IPCC terbaru menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan teknologi penangkapan karbon yang efektif untuk memenuhi tujuan iklim global.
Baca juga: Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat
Seperti yang kita tahu, saat ini umat manusia berpacu dengan waktu untuk mengurangi perubahan iklim sehingga inovasi semacam ini sangat penting dan dapat berkontribusi global untuk mencapai target nol emisi.
Kendati hasilnya menjanjikan, peneliti mengakui masih perlu pengembangan lebih lanjut sebelum teknologi diimplementasikan dalam skala besar.
"Kami kini berfokus pada pengoptimalan elektroda untuk berbagai kondisi operasi dan mengeksplorasi cara untuk meningkatkan produksi," tambah peneliti.
Pasalnya, inovasi seperti elektroda polimer berpori dapat memainkan peran penting dalam membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya