KOMPAS.com - 2024 diproyeksikan menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan, mengalahkan rekor tahun terpanas sebelumnya yakni pada 2023.
Proyeksi tersebut disampaikan layanan pemantau perubahan iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S), berdasarkan data satelit dan analisis terbarunya.
Sebelumnya, bulan-bulan sepanjang 2024 mencatatkan rekor rata-rata suhu bulanan terpanasnya.
Baca juga: Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah
Pada Januari sampai Agustus tahun ini, anomali suhu rata-rata dunia mencapai 0,7 derajat celsius di atas rata-rata tahun 1991 sampai 2020.
Bahkan, anomali pada Januari sampai Agustus tahun ini 0,23 derajat celsius lebih hangat daripada peiode yang sama tahun 2023.
Agar suhu rata-rata tahun 2024 tidak melampaui tahun 2023 sebagai tahun terpanas, anomali rata-rata untuk bulan-bulan yang tersisa di tahun ini harus turun setidaknya 0,30 derajat celsius.
Akan tetapi, hal tersebut kemungkinan besar tidak terjadi sehingga semakin besar kemungkinan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
Baca juga: Badan Atmosfer AS: Bulan Lalu Jadi Juli Terpanas yang Pernah Tercatat
C3S juga melaporkan bahwa musim panas tahun ini, pada Juni sampai Agustus, menjadi yang terpanas di belahan Bumi utara sejak pencatatan dilakukan.
Pada Juni, suhu rata-rata Bumi naik 1,5 derajat celsius dibandingkan masa praindustri.
Sedangkan pada Juli, suhu rata-ratanya lebih tinggi 1,48 derajat celsius daripada masa praindustri.
Ketika Agustus, temperaturnya 1,51 derajat celsius lebih panas daripada rata-rata masa praindustri.
Wakil Direktur C3S Samantha Burgess mengatakan, selama tiga bulan terakhir, dunia mencatat bulan Juni dan Agustus terpanas sepanjang sejarah.
Selain itu, pada Juli dunia juga menyaksikan rekor suhu rata-rata dunia yang dipecahkan hanya dalam tiga hari.
Baca juga: Pecahkan Rekor Lagi, Bumi Alami 3 Hari Terpanas Sepanjang Sejarah
Tiga hari terpanas secara berturut-turut jatuh pada Minggu, Senin, dan Selasa (21-23/7/2024), menurut data C3S.
Pada Minggu 21 Juli 2024, rata-rata suhu Bumi mencapai 17,09 derajat celsius. Pada Senin 22 Juli 2024, temperatur rata-rata Bumi tembus 17,16 derajat celsius alias menjadi yang terpanas.
Sedangkan pada Selasa, suhu rata-rata Bumi sedikit lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yakni 17,15 derajat celsius.
Tingginya rata-rata suhu Bumi selama tiga hari tersebut melampaui rekor hari terpanas sebelumnya yakni pada 6 Juli 2023 dengan rata-rata suhu 17,09 derajat celsius.
"Peristiwa ekstrem terkait suhu yang terjadi pada musim panas ini akan semakin intens, dengan konsekuensi yang lebih dahsyat bagi manusia dan planet ini kecuali kita mengambil tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," kata Burgess.
Baca juga: 10 Kota Terpanas di Indonesia Hari Ini, Banda Aceh 36,3 Derajat Celsius
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya