Kompas.com - Kelurahan Pannampu yang terletak di Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi salah satu wilayah dengan angka stunting tertinggi se-Makassar.
Seperti diketahui, prevalensi stunting di Makassar cenderung meningkat, dari 18,04 persen pada 2022 menjadi 25,6 persen pada 2023 berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Angka tersebut cenderung melonjak jika dibandingkan dengan penurunan prevalensi stunting di tingkat nasional yang hanya berkisar 0,8 persen. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting Indonesia mengalami penurunan dari 21,6 persen pada 2022 menjadi menjadi 21,5 pada 2023.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengentasan stunting yang dilakukan pemerintah Indonesia masih belum merata, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Baca juga: Dulu Kumuh dan Bau, Begini Pesona Kampung Bersih Nusantara di Pannampu Sekarang
Untuk membantu pemerintah menurunkan stunting di Makassar, PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) group termasuk di dalamnya pengelola Jalan Tol Makassar, PT Makassar Metro Network dan PT Makassar Airport Network serta PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services, menggelar program “Nusantara Peduli Stunting” di Kecamatan Tallo.
Pada program tersebut, Nusantara Group berfokus menyediakan makanan tambahan untuk anak-anak yang terindikasi stunting setiap hari. Nusantara Group juga memberikan vitamin untuk anak-anak dan ibu hamil yang kekurangan energi kronis (KEK) di Kecamatan Tallo.
Program tersebut terselenggara berkat kerja sama PT NI dengan PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services, PT Makassar Metro Network, dan PT Makassar Airport Network, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Rumah Sakit Hermina, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, dan masyarakat.
Direktur Utama PT NI Ramdani Basri menyatakan, Program Nusantara Peduli Stunting merupakan bagian dari komitmen NI Group untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Ia berharap, program ini dapat memberikan dampak nyata dalam menurunkan angka stunting di Makassar.
“Kami percaya, investasi dalam kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang menjadi salah satu investasi terbaik untuk masa depan Indonesia,” kata Ramdani dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/11/2024).
Sebagai informasi, dalam menjalankan program itu, Nusantara Infrastructure Group berperan dalam menyediakan kebutuhan makanan dan vitamin. Sementara itu, RS Hermina akan memberikan layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh dokter spesialis anak dan kandungan yang akan dilakukan setiap bulannya, selama setahun ke depan.
Nusantara Peduli Stunting menjadi program kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak dari sektor swasta, pemerintah, akademisi dan masyarakat. Selain aspek kesehatan, Nusantara Group juga menggandeng pihak akademisi yakni UIN Alauddin Makassar yang juga akan terlibat dalam memberikan edukasi terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada ibu hamil dan masyarakat.
Sebelumnya, Nusantara Infrastructure Group telah memiliki Program CSR berkelanjutan berbasis pengembangan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup warga. Inisiatif ini dilakukan melalui Program Kampung Bersih Nusantara di lokasi yang sama.
Baca juga: Siapa Sasaran yang Tepat untuk Mencegah Stunting? Ini Kata IDAI...
Penanganan stunting, lanjut Ramdani, tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Oleh karena itu, PT Ni bermitra dengan berbagai pihak untuk menurunkan stunting di Kelurahan Pannampu.
Melalui kolaborasi tersebut, PT NI ingin menghadirkan solusi yang komprehensif, mulai dari edukasi kesehatan, pemantauan gizi, hingga intervensi medis.
Ia berharap, program tersebut dapat menurunkan angka stunting di Makassar, khususnya di Kecamatan Tallo.
“Selain memberi manfaat untuk anak-anak dan keluarga terdampak, semoga kegiatan ini dapat menginspirasi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam menciptakan generasi mendatang yang lebih sehat dan sejahtera,” tuturnya.
Dalam program ini, Nusantara Infrastructure Group juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengatasi permasalahan stunting di Sulsel. Terlebih, angka stunting di Sulsel masih tergolong tinggi, yakni 27,4 persen pada 2023. Angka stunting di Sulsel lebih tinggi ketimbang angka stunting nasional yang mencapai 21,6 persen pada 2023.
Sebagai informasi, peluncuran Program “Nusantara Peduli Stunting” turut dihadiri Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar didampingi oleh Staf Ahli Bidang I, Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Makassar, Direktur Utama Nusantara Infrastructure, Direksi Jalan Tol Makassar, perwakilan RS Hermina, dan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya