Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transisi Energi Hijau Harus Bawa Kemakmuran dan Kesetaraan

Kompas.com - 06/11/2024, 20:58 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat internasional perlu memastikan bahwa peralihan global dari bahan bakar fosil ke energi bersih bersifat adil. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed.

Seperti yang kita ketahui makin banyak teknologi energi bersih yang berkembang pesat saat ini. Mulai dari turbin angin, panel surya hingga kendaraan listrik.

Permintaan energi bersih tersebut diproyeksikan meningkat hampir tiga kali lipat pada 2030 karena dunia makin gencar beralih dari bahan bakar fosil seperti batu bara dan gas untuk mengurangi emisi karbon dioksida.

Sayangnya meski permintaan naik, Mohammed menyebut transisi energi tersebut tidak merata.

Baca juga:

Selain itu juga, transisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan dan merugikan khususnya negara-negara berkembang yang sumber daya, manusia, dan lingkungannya berisiko dieksploitasi.

Laporan Panel Transisi Energi

Mengutip laman resmi United Nations, Rabu (6/11/2024) untuk mengatasi masalah itu, Sekretaris Jenderal kemudian membentuk Panel Transisi Energi yang baru-baru ini juga telah mengeluarkan laporan

Laporan tersebut mengidentifikasi cara-cara pemerintah, industri, dan PBB dalam menanamkan keadilan dan kesetaraan di masa transisi energi sebagai upaya untuk memacu pembangunan berkelanjutan, menghormati manusia, melindungi lingkungan, dan mendorong kemakmuran di negara-negara berkembang yang kaya sumber daya.

Laporan tersebut juga menguraikan tujuh prinsip panduan yang memprioritaskan hak asasi manusia, perlindungan lingkungan, dan pembangunan inklusif sekaligus menekankan perdagangan dan investasi yang bertanggung jawab.

Tidak hanya itu saja, laporan pun menetapkan lima Rekomendasi yang Dapat Ditindaklanjuti, mencakup pembentukan kelompok ahli yang diselenggarakan PBB untuk memimpin dialog kebijakan yang adil dan mendorong akuntabilitas di seluruh rantai nilai mineral.

Baca juga:

Lebih jauh, laporan tersebut mengadvokasi kerangka kerja transparansi global, mekanisme pendanaan untuk mengatasi dampak jangka panjang pertambangan, dan dukungan bagi penambang skala kecil sebagai mitra dalam pembangunan berkelanjutan.

“Bersama-sama, rekomendasi ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, menciptakan akuntabilitas, dan memastikan bahwa energi bersih tidak hanya mendorong perekonomian kita tetapi juga pertumbuhan yang adil dan tangguh,” jelas Mohammed.

Ia menambahkan Sekretaris Jenderal meminta Panel dan PBB untuk memberi tahu Negara Anggota dan pemangku kepentingan lainnya terkait dengan peluncuran laporan tersebut.

“Kami sedang mempersiapkan sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan Panel yang termasuk di antaranya menjaga dan memajukan hak asasi manusia, khususnya hak-hak Masyarakat Adat, di seluruh rantai nilai mineral penting,” katanya.

Kerjasama dengan negara anggota ini pun pada akhirnya dapat menghasilkan kemakmuran dan kesetaraan dalam pemanfaatan energi bersih.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kolaborasi UMKM Garut dan BRIN Bikin Gedebog Pisang Naik Kelas
Kolaborasi UMKM Garut dan BRIN Bikin Gedebog Pisang Naik Kelas
LSM/Figur
Inovasi Doktor Termuda IPB yang Kembangkan Metode Deteksi Kerusakan akibat Karhutla
Inovasi Doktor Termuda IPB yang Kembangkan Metode Deteksi Kerusakan akibat Karhutla
LSM/Figur
Tenaga Angin Bisa Pulihkan Laut, Cukup Sisihkan 1 Persen Dana Proyek
Tenaga Angin Bisa Pulihkan Laut, Cukup Sisihkan 1 Persen Dana Proyek
Pemerintah
Gajah Dianggap Teman oleh Mamalia Hutan, Kepunahannya Picu Kerusakan
Gajah Dianggap Teman oleh Mamalia Hutan, Kepunahannya Picu Kerusakan
Pemerintah
Negara Berkembang Butuh 420 Miliar Dollar AS per Tahun untuk Kesetaraan Gender
Negara Berkembang Butuh 420 Miliar Dollar AS per Tahun untuk Kesetaraan Gender
Pemerintah
Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan
Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan
LSM/Figur
Satgas PKH Kuasai 81.793 Hektare TN Tesso Nilo untuk Kembalikan Fungsi Lahan
Satgas PKH Kuasai 81.793 Hektare TN Tesso Nilo untuk Kembalikan Fungsi Lahan
Pemerintah
Darurat Air Dunia: 40 Persen Daratan Rusak, 3 Miliar Orang Terancam
Darurat Air Dunia: 40 Persen Daratan Rusak, 3 Miliar Orang Terancam
LSM/Figur
Kemenhut: Tambang Masih Bakal Lanjut tetapi Disertai Rehabilitasi
Kemenhut: Tambang Masih Bakal Lanjut tetapi Disertai Rehabilitasi
Pemerintah
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Swasta
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam 'Green Job' Energi Surya
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam "Green Job" Energi Surya
Swasta
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
Swasta
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Pemerintah
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Pemerintah
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau