Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refleksi Perjalanan 5 Tahun Program Kartu Prakerja, Karier.mu Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Kompas.com, 13 Desember 2024, 20:58 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Merefleksikan perjalanan lima tahun Program Kartu Prakerja dalam mengembangkan ekosistem pengembangan angkatan kerja Tanah Air, Karier.mu menyelenggarakan Karier.mu Partners Gathering & Awarding Day 2024.

Acara yang digelar dengan tajuk “Strengthening Synergy: Transforming Workforce Potential for Sustainable Growth” bertujuan memperkuat sinergi pemerintah dan swasta dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia guna memaksimalkan bonus demografi dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Kami sangat bangga dengan dampak yang telah dicapai bersama-sama. Lebih dari 5 juta alumni adalah bukti nyata dari kerja keras dan kolaborasi yang telah dijalankan bersama. Hari ini, kita dapat menepuk pundak masing-masing dan mengakui bahwa setiap langkah—mulai dari administrasi, pembuatan pelatihan, sistem pembelajaran, sosialisasi, hingga pendampingan—telah berhasil memberdayakan peserta untuk mengembangkan dan memperkuat kompetensi mereka,” ujar CEO Karier.mu Najelaa Shihab dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/12/2024).

Baca juga: WeNetwork Dorong Transformasi Kepemimpinan untuk Indonesia Emas

Meski demikian, ia menyebut bahwa perjalanan tidak boleh berhenti di sini.

“Dengan kolaborasi yang terus berlanjut, kami yakin dapat menciptakan dampak yang jauh lebih besar bersama-sama," sambungnya.

Karier.mu Partners Gathering & Awarding Day 2024 menekankan pentingnya kolaborasi efektif antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pelatihan, dan platform digital dalam menjawab tantangan pengembangan SDM.

Bonus demografi yang dihadapi Indonesia menuntut kesiapan angkatan kerja yang terampil dan adaptif terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar global. Acara ini menjadi platform untuk berbagi best practice, merumuskan strategi kolaboratif, dan membangun jaringan yang lebih kuat untuk mencapai tujuan bersama.

Acara mengusung dua rangkaian agenda, yaitu paparan dan refleksi serta apresiasi mitra lembaga pelatihan.

Baca juga: Standardisasi Jadi Pilar Transformasi Ekonomi Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045

Sesi paparan dan refleksi menghadirkan pula Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Anwar Sanusi.

Lalu, ada 136 pimpinan lembaga pelatihan dari seluruh Indonesia yang menerima berbagai kategori award dalam kegiatan ini.

Dalam paparannya, Anwar Sanusi menjelaskan roadmap pengembangan SDM nasional dan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat pencapaian target tersebut.

"Indonesia berada di tikungan waktu yang krusial, dengan limpahan usia produktif yang tidak dimiliki banyak negara saat ini. Untuk memaksimalkan peluang ini, peningkatan kompetensi tenaga kerja menjadi prioritas pertama. Kami mengucapkan terima kasih kepada Karier.mu dan lembaga pelatihan atas kolaborasi dalam mengembangkan program-program pelatihan yang secara nyata memperkuat kompetensi tenaga kerja Indonesia untuk masa depan," jelasnya.

Sebagai mitra strategis Program Kartu Prakerja, Karier.mu telah berkontribusi signifikan dalam transformasi angkatan kerja Indonesia selama lima tahun terakhir.

Chief of Karier.mu, Rangga Septiyadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Karier.mu Partners Gathering & Awarding Day 2024 menjadi momen untuk merayakan pencapaian tersebut dan berbagi kisah sukses kolaborasi yang telah terjalin.

Baca juga: Program Kartu Prakerja Cetak ROI 14 Persen: Efisiensi dan Dampaknya bagi Peserta

“Capaian selama lima tahun terakhir tampak besar. Akan tetapi, dibandingkan dengan tantangan dan peluang yang jauh lebih besar, kami masih perlu terus melanjutkan kolaborasi pemerintah dan swasta ini untuk membangun ekosistem yang solid dalam menguatkan kompetensi angkatan kerja dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai daya ungkit,” ujarnya.

Dukung visi Indonesia Emas 2045

Karier.mu Partners Gathering & Awarding Day 2024 menegaskan komitmen Karier.mu dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan program-program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri, serta peningkatan aksesibilitas pelatihan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Acara tersebut juga membahas pentingnya pengembangan soft skills, entrepreneurship, dan literasi digital sebagai kunci kesuksesan dalam menghadapi persaingan global.

Baca juga: Apa Saja Benefit Lolos Kartu Prakerja? Cek Juga Syarat Daftarnya

Acara diselingi dengan pemberian penghargaan kepada mitra-mitra pelatihan terbaik yang telah berkolaborasi dengan Karier.mu dan Program Kartu Prakerja dalam memberikan pelatihan berkualitas tinggi kepada peserta.

Sejak pertama kali diadakan pada 2021, penghargaan tersebut bertujuan memberikan apresiasi kepada mitra lembaga pelatihan Platform Digital Karier.mu untuk mendorong praktik baik di antara lembaga pelatihan dalam ekosistem Prakerja.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
LSM/Figur
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
Swasta
KLH Telusuri Sumber Gelondongan Kayu yang Terbawa Banjir Sumatera
KLH Telusuri Sumber Gelondongan Kayu yang Terbawa Banjir Sumatera
Pemerintah
AI Jadi Ancaman Jutaan Pekerjaan di Asia, Ini Peringatan PBB
AI Jadi Ancaman Jutaan Pekerjaan di Asia, Ini Peringatan PBB
Pemerintah
Asia Pasifik Diprediksi Makin Panas, Ancaman untuk Kesehatan dan Infrastruktur
Asia Pasifik Diprediksi Makin Panas, Ancaman untuk Kesehatan dan Infrastruktur
Pemerintah
Mikroplastik Cemari Pakan Ternak, Bisa Masuk ke Produk Susu dan Daging
Mikroplastik Cemari Pakan Ternak, Bisa Masuk ke Produk Susu dan Daging
LSM/Figur
Krisis Iklim Perparah Bencana di Asia Tenggara, Ketergantungan Energi Fosil Harus Dihentikan
Krisis Iklim Perparah Bencana di Asia Tenggara, Ketergantungan Energi Fosil Harus Dihentikan
LSM/Figur
Ada Perusahaan Sawit Diduga Beroperasi di Area Hutan dan Tak Lolos Verifikasi, Sertifikasi Dipertanyakan
Ada Perusahaan Sawit Diduga Beroperasi di Area Hutan dan Tak Lolos Verifikasi, Sertifikasi Dipertanyakan
Swasta
Emisi Kebakaran Hutan Global Jauh Lebih Tinggi dari Prediksi
Emisi Kebakaran Hutan Global Jauh Lebih Tinggi dari Prediksi
LSM/Figur
Indonesia Berpotensi Manfaatkan Panas Bumi Generasi Terbaru, Bisa Penuhi 90 Persen Kebutuhan Industri
Indonesia Berpotensi Manfaatkan Panas Bumi Generasi Terbaru, Bisa Penuhi 90 Persen Kebutuhan Industri
LSM/Figur
Banjir Ancam Kota Pesisir di Dunia, Risikonya Terus Meningkat
Banjir Ancam Kota Pesisir di Dunia, Risikonya Terus Meningkat
Pemerintah
Lubang Ozon di Antartika Menyusut, Tanda Bumi Mulai Pulih?
Lubang Ozon di Antartika Menyusut, Tanda Bumi Mulai Pulih?
Pemerintah
Tanah, Tangan, dan Tutur: Model Komunikasi Budaya Lokal Melawan Komodifikasi
Tanah, Tangan, dan Tutur: Model Komunikasi Budaya Lokal Melawan Komodifikasi
LSM/Figur
Penelitian Ungkap Kaitan Terumbu Karang dan Kenaikan Suhu Bumi
Penelitian Ungkap Kaitan Terumbu Karang dan Kenaikan Suhu Bumi
Swasta
Ekoteologi Didorong jadi Gerakan Pendidikan Nasional
Ekoteologi Didorong jadi Gerakan Pendidikan Nasional
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau