Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Siap Produksi Setengah Energi Terbarukan Dunia pada 2030

Kompas.com - 13/12/2024, 20:00 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Urgensi pengembangan energi terbarukan melanda dunia yang didorong oleh kecemasan eksistensial tentang perubahan iklim dan keamanan energi.

Di garis depan pergeseran energi global ini China disebut bakal memimpin dalam hal adopsi energi terbarukan dan teknologi iklim yang luas.

Laporan tahunan Badan Energi Internasional tahun 2024 memperkirakan pada 2030, China akan menguasai lebih dari 50 persen produksi energi terbarukan di Bumi, terutama tenaga surya.

Upaya China tersebut akan memberikan dampak yang monumental, seperti peralihan secara signifikan dari ketergantungan pada batu bara.

Dikutip dari Sustainability Magazine, Jumat (13/12/2024), peningkatan dramatis ini didorong oleh investasi besar negara tersebut dalam teknologi surya yang memosisikannya mewakili 60 persen dari proyek energi terbarukan mendatang secara global.

Baca juga:

Energi surya sendiri akan mendorong 80 persen energi hijau baru di seluruh dunia pada akhir dekade ini, dengan peningkatan alokasi untuk pengembangan tenaga panas bumi, hidro, dan angin.

Dukungan Pemerintah

Peran penting China dalam perluasan energi surya ini bisa terjadi karena investasi besar-besaran serta dukungan pemerintah yang kuat.

Sebagai pemimpin dunia dalam produksi tenaga surya, China menjadi tuan rumah bagi beberapa ladang surya terbesar di dunia, termasuk Taman Surya Gurun Tengger yang terkenal, yang mampu memberi daya pada 600.000 rumah.

China pun juga merupakan pemain penting dalam produksi lebih dari 80 persen panel surya fotovoltaik (PV) dunia. Itu juga didukung dalam hal efektivitas biaya dan efisiensi teknologi seperti sistem penyimpanan baterai yang lebih baik untuk panel surya.

Lebih lanjut, melalui insentif pemerintah yang signifikan, energi surya pun telah menjadi pilihan yang semakin menarik di wilayah China.

Baca juga:

Selain itu, China juga menetapkan target energi terbarukan yang ambisius dalam Rencana Lima Tahun ke-14, yang menargetkan 33 persen pembangkit listrik pada tahun 2025.

Komitmen China yang berkelanjutan terhadap pengembangan energi surya tidak hanya merevolusi kerangka energi nasionalnya tetapi juga secara fundamental membentuk pasar global.

Dengan mengekspor teknologinya secara global, China tidak hanya memengaruhi dinamika biaya energi surya tetapi juga meningkatkan aksesibilitasnya di seluruh dunia.

Dengan investasi yang mantap, inovasi teknologi, dan dukungan pemerintah yang komprehensif, China bisa memimpin perubahan global menuju masa depan energi surya yang lebih berkelanjutan dan tangguh.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau