Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Bersedia Bayar Mahal untuk Kredit Karbon yang Berkualitas

Kompas.com - 20/01/2025, 20:40 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Laporan dari State of Carbon Credits Report mengungkapkan semakin banyak pembeli yang bersedia membayar harga premium kredit karbon.

Hal itu dilakukan dalam rangka untuk memastikan pembelian mereka memberikan dampak lingkungan yang maksimal.

Laporan tersebut dirilis oleh platform data karbon Sylvera yang menggunakan data tahun 2024.

Sylvera mencatat jumlah total pembelian kredit karbon tumbuh sedikit. Namun pada 2024, pembelian naik menjadi menjadi 0,2 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.

Baca juga:

Ini dipicu karena banyak bisnis dan organisasi beralih ke kredit karbon untuk mengimbangi emisi saat mereka berupaya mencapai tujuan nol bersih.

Menariknya para pembeli karbon ini makin memperhatikan kualitas kredit karbon daripada sebelumnya.

Hal tersebut ditemukan dalam analisis Sylvera di mana ada peningkatan 25 persen dalam penghentian proyek peringkat kredibilitas tinggi (BB atau lebih tinggi) pada tahun 2024.

Penghentian proyek dilakukan sebagai tanda bahwa manfaat iklimnya telah diberikan.

Sylvera menilai kredit pada skala rentang peringkat dari AA (paling kuat) hingga D (kualitas rendah).

Hasilnya, mereka menemukan penghentian proyek dengan peringkat BB atau lebih tinggi berjumlah total 41,7 juta pada 2024, atau naik 33,4 juta pada tahun 2023.

Pada saat yang sama, proporsi penghentian dari proyek peringkat D telah berkurang lebih dari setengahnya.

“Setelah kontroversi beberapa tahun terakhir, para pemimpin bisnis lebih memperhatikan masalah kualitas kredit karbon daripada sebelumnya," ungkap CEO Sylvera Allister Furey.

Harga Premium

Laporan Sylvera selanjutnya, seperti dikutip dari Edie, Senin (20/1/2025) kemudian mengungkap untuk kredit dari proyek alam, pembeli dapat membayar premi 5 dollar AS setiap kredit untuk setiap peningkatan rentang peringkat.

Baca juga:

Dengan kata lain, kredit dari proyek AA seharga 35 dollar AS lebih mahal daripada dari proyek D.

Kendati demikian hal tersebut tidak menghalangi pembeli untuk mencari peningkatan kualitas. Sehingga laporan menyimpulkan adanya kemauan untuk membayar kredit karbon yang lebih mahal.

"Dengan pembeli yang semakin menyukai kredit berkualitas lebih tinggi, kami memperkirakan permintaan kredit berkualitas tinggi ini akan meningkat seiring menyatunya pasar kepatuhan dan sukarela," kata Furey lagi.

Kredit karbon merupakan izin bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya.

Satu unit kredit karbon setara dengan penurunan emisi 1 ton karbon dioksida (CO2). Kredit karbon ini kemudian menjadi unit yang diperdagangkan dalam pasar karbon.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau