Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Hari Ini, Sampah dari Saringan TB Simatupang Capai 2.000 Ton

Kompas.com - 04/03/2025, 17:51 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan 2.000 ton sampah diangkut dari saringan sampah TB Simatupang Sungai Ciliwung, Selasa (4/3/2025).

Menurut dia, sampah kiriman itu menumpuk di saringan karena terbawa derasnya aliran sungai.

“Tim orange dari DLH DKI Jakarta sudah disiagakan di berbagai lokasi, termasuk mengerahkan puluhan petugas di lokasi Saringan Sampah TB Simatupang dengan menggunakan bantuan alat berat untuk membersihkan sampah yang terbawa arus banjir,” ungkap Asep dalam keterangannya.

Sementara ini, pihaknya menyiagakan 5.000 personel untuk membersihkan Sungai Ciliwung. Pembersihan dilakukan sejak Minggu (2/3/2025).

Asep menjelaskan, saringan sampah TB Simatupang yang beroperasi sejak tahun 2023 lalu bertujuan mengurangi beban tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai.

Baca juga: Kiat-kiat Kurangi Sampah saat Berburu Takjil 

Pasalnya, lonjakan sampah kerap terjadi saat musim hujan. Ini merupakan upaya Pemprov DKI mengembalikan fungsi ekosistem Sungai Ciliwung dengan mengurangi sampah yang masuk.

Ia menuturkan, kondisi Pintu Air Manggarai sementara ini masih kondusif. Namun ketinggian air di titik sudah mencapai 790 sentimeter dengan kategori Siaga 3. Puluhan petugas lantas dikerahkan dilengkapi dua eskavator untuk mengangkut sampah.

“Karena kondisi debit air yang tinggi, menghambat para pasukan orange dan petugas UPS Badan Air dalam melakukan penanganan sampah di Ciliwung. Sehingga penanganan dilakukan dengan batuan alat berat,” ucap Asep.

Tim orange DLH DKI Jakarta pun menangani sampah yang tersangkut di beberapa lokasi termasuk di Jembatan Kampung Melayu. Puluhan petugas disiagakan, dengan melibatkan satu alat berat untuk mengangkut sampah.

“Volume sampah yang berada di Jembatan Kampung Melayu belum bisa dipastikan berapa jumlahnya karena sampah terus berdatangan dan menyangkut di jembatan. Petugas di lapangan terus berupaya semaksimal mungkin dalam menangani sampah,” papar Asep.

Baca juga: Teknologi Termal Pengelolaan Sampah, Solusi Nyata atau Palsu?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau