Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Karbon Bulanan ChatGPT Setara 260 Penerbangan

Kompas.com - 14/04/2025, 09:32 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut studi komprehensif yang dilakukan oleh KnownHost, layanan kecerdasan buatan populer, ChatGPT, telah menghasilkan lebih dari 260.930 kilogram karbon dioksida setiap bulannya atau setara dengan 260 penerbangan antara New York dan London.

Jarang disadari, emisi karbon dari kecerdasan buatan sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan hingga menyaingi emisi karbon yang dihasilkan oleh perjalanan udara internasional.

Meskipun interaksi yang dilakukan oleh setiap orang dengan ChatGPT tampak sederhana, ternyata interaksi tersebut menghasilkan 1,59 gram CO2 per tampilan halaman.

Baca juga: PBB: Pengurangan Jejak Karbon Bangunan Perlu Segera Dilakukan

Basis pengguna platform tersebut sangat besar, yaitu 164 juta pengguna bulanan sehingga menghasilkan dampak lingkungan kumulatif yang substansial.

Oleh karena itu, industri teknologi mengalami peningkatan tekanan dari banyak pihak untuk segera mengatasi jejak karbonnya yang terus bertambah dan membawa dampak buruk bagi lingkungan.

Beruntung, bersangkutan dengan masalah ini, sektor teknologi telah mulai menanggapi tantangan lingkungannya.

Daniel Pearson, CEO KnownHost, mengatakan bahwa seiring berlanjutnya inovasi, menyeimbangkan keberlanjutan lingkungan harus menjadi fokus utama bagi perusahaan teknologi dan pengguna perangkat mereka.

“Kami telah memiliki beberapa inisiatif yang mampu mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Diantaranya, mengoptimalisasi kode untuk mengurangi pemrosesan yang tidak perlu, menggunakan metode pendinginan canggih, termasuk sistem pendingin cair, menerapkan desain aliran udara yang lebih efisien dan meningkatkan adopsi sumber energi terbarukan.” tambahnya, sebagaimana dikutip dari sustainabilitynews.net pada Sabtu (12/4/2025).

Baca juga: 5 Jejak Karbon Harian Tak Terduga, Salah Satunya Kirim Meme

Persinggungan antara kemajuan AI dan keberlanjutan lingkungan menghadirkan tantangan yang kompleks bagi industri teknologi. Meskipun perangkat AI seperti ChatGPT menawarkan inovasi yang memudahkan kehidupan sehari-hari manusia.

Namun, emisi karbon AI yang dihasilkannya menimbulkan pertanyaan serius bagaimana nasib keberlanjutan dalam jangka panjang.

Oleh sebab itu, sektor industri menghadapi tantangan untuk memikirkan cara menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan tanggung jawab lingkungan yang ada.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau