JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, mengungkap empat proyek prioritas yang bisa didanai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyebut proyek itu mencakup pengembangan ekosistem baterai listrik, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), aluminium, dan tembaga.
"Banyak (proyek prioritas), ada EV baterai ekosistem, SGAR, aluminium, sama tembaga. Ini memang aluminium harus ekspansif," ," ujar Dilo saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Dia menjelaskan, empat proyek prioritas terkait dengan 21 proyek hilirisasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut Dilo, proyek-proyek tersebut dipilih sesuai dengan nilai keekonomiannya.
Baca juga: Eramet Berniat Investasi untuk Hilirisasi Nikel lewat Danantara
"Supaya seimbang harus dapat yang basisnya revenue generating. Yang memang tingkat keekonomiannya bagus," ungkap dia.
Dilo mengaku, MIND ID sempat berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan LG di industri baterai listrik. Namun, rencana ini batal dilakukan.
"Tetapi, kemarin juga salah satu yang jadi target kami akan tawarkan juga sama orang Amerika karena kita defisit transaksi perdagangan. Itu juga yang kami tawarkan," jelas Dilo.
Terkait target hilirisasi, dia menyebutkan bahwa urusan upstream masih terus dikejar. Pembiayaan di hulu bjsa didapatkan dari pengembalian investasi pada masing-masing proyek.
Baca juga: Keuntungan Cepat Didapat, Energi Terbarukan Perlu Jadi Fokus Danantara
"Sehingga nanti fokus misalnya mengembangkan upstream-nya, tambang bauksitnya. Kalau hari ini semua ke hilirisasi, hulunya tidak tersentuh," tutur Dilo.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah menyiapkan 21 proyek tahap pertama yang akan didanai dengan investasi sebesar 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 658 triliun. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, ke-21 proyek tersebut disiapkan untuk mempercepat proyek hilirisasi.
"Pada tahap pertama yang total investasi kurang lebih sekitar 40 miliar dollar AS dan tadi kami sudah melakukan pembahasan secara detail, termasuk di dalamnya adalah nama-nama proyek investasi apa saja yang akan kita lakukan," sebut Bahlil, Senin (3/3/2025).
Bahlil menyampaikan, proyek-proyek ini merupakan bagian dari target hilirisasi senilai 618 miliar dollar AS atau sekitar Rp 10 kuadriliun pada 2025.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya