JAKARTA, KOMPAS.com - Eramet, perusahaan pertambangan asal Perancis, berniat berinvestasi di proyek hilirisasi nikel dengan menggandeng Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Eramet juga membuka peluang investasi untuk memproduksi baterai electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Weda Bay, Halmahera Tengah.
“Untuk menjamin komitmen industri hijau tersebut, lokasi industri yang dimaksud nantinya dapat ditempatkan berdekatan dengan sumber energi hidro," kata Airlangga dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).
"Guna menjamin penggunaan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” imbuh dia.
CEO Eramet, Christel Bories, menjelaskan bahwa perusahaannya masih memerlukan informasi terkait ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk produksi di Indonesia. Karenanya, kedua pihak perlu menyusun peta jalan dan estimasi kapasitas produksi.
Hal tersebut akan dijadikan pertimbangan pemerintah mendukung Eramet mengembangkan ekosistem nikel di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 21 Proyek Hilirisasi Rp 658 Triliun, Danantara Ikut Biayai
Menurut Airlangga, Eramet adalah salah satu investor dalam sektor pertambangan dan industri hilir terutama nikel. Dia berpandangan, kerja sama Indonesia dengan Eramet dapat mempercepat tansformasi industri hijau Indonesia sekaligus mendukung rantai pasok global.
“Kemitraan Indonesia dan Eramet memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi, memperkuat industri nikel dan baterai kendaraan listrik, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua pihak,” kata dia.
Eramet pun menyatakan keinginan berinventasi dengan mitra lokal pada sektor mineral kritis.
Perusahaan ini turut mendukung percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EUCEPA) dengan European Comission. Perundingan bertujuan meningkatkan investasi dan perdagangan Indonesia dan Uni Eropa.
Baca juga: Danantara Bisa Percepat Transisi Energi dengan Duitnya, Asal...
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya