KOMPAS.com - Perusahaan pengemasan DS Smith menemukan bahwa warga Inggris setidaknya rata-rata menerima tiga telur cokelat setiap perayaan Paskah.
Jika kemudian dihitung di tingkat nasional, warga Inggris total mengonsumsi sekitar 123.000 telur cokelat setiap Paskah sehingga DS Smith memperkirakan total sampah kemasan telur Paskah bisa mencapai lebih dari 8000 ton per tahun.
Telur cokelat Paskah sendiri merupakan makanan manis berbentuk telur yang biasanya dinikmati atau diberikan pada hari raya Paskah sebagai hadiah.
Temuan yang didapat melalui survei terhadap 2000 orang di Inggris ini pun juga akhirnya meninggalkan kebingungan soal bagaimana cara mendaur ulangnya.
Mengutip Edie, Jumat (18/4/2025) mayoritas (65 persen) responden yang disurvei berpendapat bahwa telur Paskah dikemas secara berlebihan.
Seperempat responden juga menyebut mereka terganggu oleh sampah plastik yang terkait dengan Paskah, bahkan lebih banyak yang beralih ke kemasan bebas plastik.
Baca juga: Tingkat Daur Ulang Plastik di Dunia Baru 9 Persen
Hal tersebut membuat produsen atau penjual yang menawarkan telur Paskah dengan kemasan yang berkelanjutan lebih menarik perhatian konsumen yang peduli lingkungan.
Sebanyak 22 persen konsumen yang disurvei bahkan secara spesifik memilih telur berdasarkan apakah kemasannya dapat didaur ulang sepenuhnya.
Namun, kendati minat konsumen terhadap kemasan telur yang bisa didaur ulang, survei menemukan adanya kebingungan di kalangan masyarakat terkait dengan proses daur ulang kemasan telur tersebut.
Sepertiga (33 persen) responden merasa bingung mengenai jenis-jenis kemasan telur apa saja yang dapat didaur ulang. Sedangkan sebanyak 26 persen responden menyatakan bahwa instruksi daur ulang yang tertera pada kemasan telur tidak jelas atau sulit dipahami.
Sementara 36 persen responden mengklaim bahwa mereka tidak dapat mendaur ulang beberapa jenis kemasan telur karena fasilitas atau program daur ulang yang tersedia di wilayah tempat tinggal mereka terbatas atau tidak menerima jenis kemasan tersebut.
Meskipun 89 persen dari responden yang disurvei mendaur ulang kemasan kotak luar yang biasanya terbuat dari karton atau kardus, hanya 36 persen yang mendaur ulang pembungkus aluminium foil telur.
Selain itu, hanya 17 persen yang mendaur ulang kotak plastik tempat telur-telur tersebut dijual, menunjukkan tingkat daur ulang yang paling rendah.
"Telur cokelat adalah bagian yang menyenangkan dari perayaan Paskah, dengan rata-rata orang Inggris mengonsumsi 165 camilan ini sepanjang hidup mereka," kata Samatha Upham, manajer keberlanjutan senior DS Smith.
Baca juga: Standar Pelaporan Emisi Kakao Terbit, Dorong Cokelat Berkelanjutan
"Sayangnya, meski sebagian besar telur akan habis dimakan pada hari perayaan Paskah, kemasan tempat telur-telur itu dapat memiliki siklus hidup yang jauh lebih panjang jika tidak didaur ulang dengan baik," katanya lagi.
DS Smith, berdasarkan penelitian mereka, memberikan panduan praktis kepada konsumen tentang cara yang lebih baik untuk mendaur ulang kemasan telur Paskah, termasuk memisahkan material, mendaur ulang kardus dan foil (jika bisa diremas), menggunakan kembali kemasan, dan selalu memeriksa aturan daur ulang setempat.
Mereka juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan perubahan jadwal pengumpulan sampah selama libur panjang.
Lebih lanjut, konsumsi cokelat di masa depan bisa terancam.
Lembaga amal Christian Aid menemukan harga kakao telah naik 400 persen dalam beberapa waktu terakhir karena meningkatkan panas dan curah hujan yang tidak menentu di wilayah-wilayah utama penghasil kakao.
Lembaga amal tersebut memperingatkan bahwa perubahan ini akan menyebabkan kenaikan harga cokelat dan masa depan yang tidak pasti bagi petani kakao.
Christian Aid mengklaim pada tahun 2024, perubahan iklim menambah enam minggu hari di atas 32 derajat C di 71 persen daerah penghasil kakao di Pantai Gading, Ghana, Kamerun, dan Nigeria.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya