JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyebutkan bahwa pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa bertujuan melindungi masyarakat pesisir dari banjir rob.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mencanangkan pembangunan giant sea wall dari Cilegon, Banten hingga Gresik, Jawa Tengah.
"Kami membangun program giant sea wall dari Celegon sampai Gresik di Jawa Tengah untuk melindungi wilayah garis pantai dan utara beserta masyarakat yang tinggal di sana, juga di perbatasan laut di Jakarta Utara," ungkap Dody dalam acara International Conference Infrastructur di Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Kementerian PU menggandeng Belanda dan Korea Selatan sejak 2016 untuk mengkaji pembangunan tanggul laut Cilegon-Gresik dengan jarak sejauh 946 kilometer.
Baca juga: 4 Dampak Giant Sea Wall Menurut Walhi
Menurut Dody, proyek tersebut membuka peluang investasi jangka panjang sekaligus untuk proyek bendungan yang telah diajukan.
Dalam kesempatan itu, dia turut memastikan bahwa pemerintah menjalankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola sesuai aturan Bank Dunia serta Peraturan Menteri pada setiap proyek pembangunan.
"Sekarang ini, upaya berkelanjutan kami sudah mencapai 83 persen di bidang air dan juga energi. Bekerja sama dengan Bank Dunia, kami sudah mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam proyek PPP (public private partnership) seperti HydroPlan dan Bandungan Sada Warma," jelas Dody.
Selain itu, bekerja sama dengan Australia dalam pengembangan teknologi untuk memangkas emisi gas rumah kaca. Program pembangunan lainnya ialah proyek Jatiluhur I yang menyediakan 5.700 liter air per liter untuk kebutuhan masyarakat di Jakarta.
"Kami juga memperbaiki sistem irigasi untuk memotong, mengurangi penggunaan air untuk pertanian dari 60 persen menjadi 30 persen dan kami berhasil melaksanakan ini di Jawa Barat. Ini menunjukkan bagaimana infrastruktur dapat juga menjadi tangguh secara iklim dan bertahan dengan lama," ucap dia.
Baca juga: Tanpa Inovasi Pembiayaan, Mustahil Bangun Tanggul Laut 700 Km
Dody menyampaikan, pemerintah menargetkan investasi hingga Rp 900 triliun pada 2026. Pendanaan pemeritah sendiri hanya mencakup 60 persen dari kebutuhan, sehingga pihaknya membutuhkan dana dari kerja sama.
"Kami bersedia menawarkan 55 proyek KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha) dan kami berharap di ICI hari ini, sembilan (proyek) di antaranya yang bernilai Rp 93 triliun terbuka terhadap investasi Bapak dan Ibu sekalian," kata Dody.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya