Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PU: "Giant Sea Wall" Cilegon-Gresik Lindungi Masyarakat Pesisir

Kompas.com - 11/06/2025, 17:29 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyebutkan bahwa pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa bertujuan melindungi masyarakat pesisir dari banjir rob.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mencanangkan pembangunan giant sea wall dari Cilegon, Banten hingga Gresik, Jawa Tengah.

"Kami membangun program giant sea wall dari Celegon sampai Gresik di Jawa Tengah untuk melindungi wilayah garis pantai dan utara beserta masyarakat yang tinggal di sana, juga di perbatasan laut di Jakarta Utara," ungkap Dody dalam acara International Conference Infrastructur di Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

Kementerian PU menggandeng Belanda dan Korea Selatan sejak 2016 untuk mengkaji pembangunan tanggul laut Cilegon-Gresik dengan jarak sejauh 946 kilometer. 

Baca juga: 4 Dampak Giant Sea Wall Menurut Walhi

Menurut Dody, proyek tersebut membuka peluang investasi jangka panjang sekaligus untuk proyek bendungan yang telah diajukan.

Dalam kesempatan itu, dia turut memastikan bahwa pemerintah menjalankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola sesuai aturan Bank Dunia serta Peraturan Menteri pada setiap proyek pembangunan.

"Sekarang ini, upaya berkelanjutan kami sudah mencapai 83 persen di bidang air dan juga energi. Bekerja sama dengan Bank Dunia, kami sudah mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam proyek PPP (public private partnership) seperti HydroPlan dan Bandungan Sada Warma," jelas Dody.

Selain itu, bekerja sama dengan Australia dalam pengembangan teknologi untuk memangkas emisi gas rumah kaca. Program pembangunan lainnya ialah proyek Jatiluhur I yang menyediakan 5.700 liter air per liter untuk kebutuhan masyarakat di Jakarta.

"Kami juga memperbaiki sistem irigasi untuk memotong, mengurangi penggunaan air untuk pertanian dari 60 persen menjadi 30 persen dan kami berhasil melaksanakan ini di Jawa Barat. Ini menunjukkan bagaimana infrastruktur dapat juga menjadi tangguh secara iklim dan bertahan dengan lama," ucap dia.

Baca juga: Tanpa Inovasi Pembiayaan, Mustahil Bangun Tanggul Laut 700 Km

Dody menyampaikan, pemerintah menargetkan investasi hingga Rp 900 triliun pada 2026. Pendanaan pemeritah sendiri hanya mencakup 60 persen dari kebutuhan, sehingga pihaknya membutuhkan dana dari kerja sama.

"Kami bersedia menawarkan 55 proyek KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha) dan kami berharap di ICI hari ini, sembilan (proyek) di antaranya yang bernilai Rp 93 triliun terbuka terhadap investasi Bapak dan Ibu sekalian," kata Dody.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau