JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harirmurti Yudhoyono (AHY), menyebutkan bahwa pemerintah memiliki lima prioritas pembanguan berkelanjutan mulai dari sanitasi hingga energi bersih.
Dia menyebut, prioritas pertama mencakup keamanan serta keadilan di sektor agraria dan tata ruang, pembangunan umum berupa akses sanitasi kepada masyarakat.
"Ketiga adalah transportasi yang akan mengintegasikan pembangunan di udara, laut, daratan dan juga perumahan dan pemukiman," ungkap AHY dalam International Conference Infrastructure di Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Selanjutnya, transmigrasi yang akan mendukung masyarakat di wilayah perbatasan. AHY menyebut, pihaknya telah merehabilitasi 2,5 hektare irigasi, membangun bendungan guna mendukung agrobisnis. Di Jawa Tengah, misalnya, infrastruktur jalan dibangun untuk meningkatkan pendapatan para petani.
Baca juga: Menko AHY: Indonesia Siap Membentuk Agenda Pembangunan Berkelanjutan
"Kami berinvestasi tidak hanya dalam pertanian saja, tetapi juga dalam infrastruktur yang bisa mendukung. Selanjutnya adalah ketersediaan infrastruktur yang mendukung penyediaan energi bersih," jelas dia.
Program lainnya ialah Waste to Energy, dengan mengelola sampah menjadi sumber energi. Menurut AHY, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas listrik sesebsar 3,5 gigawatt (GW) dengan 66 persen di antaranya berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Hal ini untuk mendukung tercapainya net zero emission 2060.
"Kami membangun koridor-koridor pembangunan, jalan, pelabuhan, bandara terutama di daerah yang belum berkembang optimal seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi," papar AHY.
"Dan kami juga mengakselerasi pembangunan digital infrastruktur broadband, ini sangat penting sepenting jembatan-jembatan di dalam ekonomi digital," imbuh dia.
Baca juga: Ahli Wanti-wanti Perang Dagang Trump Bisa Ancam Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan pusat data dilakukan untuk memberikan akses lebih banyak terhadap pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya. Dalam kesempatan itu, AHY mengakui bahwa Indonesia menghadapi tantangan akibat perubahan iklim salah satunya kenaikan permukaan air.
"Kami melakukan inisiatif untuk melindungi daerah-daerah pantai yang sejalan dengan target-target untuk adaptasi iklim. Jadi kota-kota tidak boleh menjadi hanya hijau saja, tetapi harus lebih sehat, lebih inklusif, dan lebih hijau," ucap dia.
Sejauh ini, instansinya berencana bekerja sama dengan Danantara. AHY lantas mengajak pihak swasta turut berinvestasi dalam pembiayaan pembangunan.
"Kami menyambut investor-investor dari luar untuk menjadi partner kami di dalam transformasi jangka panjang Indonesia," ungap AHY.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya