KOMPAS.com – Upaya memperkuat daya saing ekonomi Indonesia secara konsisten menunjukkan arah yang positif.
Salah satu langkah konkret terbaru hadir dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik yang kini memiliki Unit Layanan Izin Tinggal dan Informasi Keimigrasian (ULITIK).
Kehadiran layanan itu menandai babak baru dalam kemudahan berusaha yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada aspek pertumbuhan ekonomi inklusif (Poin 8) dan kemitraan untuk tujuan bersama (Poin 17).
Inovasi tersebut merupakan bagian dari program nasional Immigration Services for Special Economic Zone (I’m SEZ) yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas).
Baca juga: Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Untuk kali pertama di Indonesia, layanan keimigrasian dihadirkan langsung di dalam kawasan ekonomi khusus. Langkah ini memperkuat efisiensi birokrasi dan menciptakan lingkungan investasi yang lebih adaptif terhadap kebutuhan dunia usaha.
Dengan inisiatif itu, investor dan tenaga kerja asing kini dapat mengurus berbagai administrasi keimigrasian tanpa harus keluar kawasan industri. Ini menjadi elemen penting dalam menciptakan iklim investasi yang kompetitif sekaligus berkelanjutan.
Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS)—pengelola kawasan KEK Gresik— Bambang Soetiono menjelaskan, kehadiran ULITIK di KEK Gresik merupakan nilai tambah strategis bagi pelaku investasi.
“Kemudahan seperti ini tentu akan semakin menarik minat investor untuk berinvestasi di Indonesia. Semua urusan keimigrasian kini bisa diselesaikan di sini tanpa perlu ke luar kawasan. Ini langkah nyata mendukung iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing tinggi,” ujar Bambang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (13/11/2025).
Baca juga: Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Menurut Bambang, langkah itu tidak hanya mendorong percepatan ekonomi di Jawa Timur, tetapi juga memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global.
“Inovasi seperti ini menjadi bukti bahwa pemerintah dan pengelola kawasan serius dalam mendukung transformasi ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Timur Novianto Sulastono menambahkan, ULITIK adalah hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pengelola kawasan.
“Kehadiran layanan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menghadirkan pelayanan publik yang cepat, efektif, dan ramah. Tenaga kerja asing kini mendapatkan layanan keimigrasian yang lebih efisien yang tentu saja akan mendukung produktivitas industri di kawasan,” ujarnya.
Baca juga: Bank Mandiri Dukung Pesenggiri Festival 2025, Perkuat Ekonomi Kreatif dan UMKM Lampung
Kepala Administrator KEK Gresik Ibnu Sina menjelaskan bahwa keberadaan layanan keimigrasian di dalam kawasan merupakan wujud sinergi nyata antarinstansi untuk memperkuat fungsi KEK sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional.
“Melalui slogan ‘I Am SEZ’, kami ingin menghadirkan layanan yang mudah, cepat, dan efisien bagi seluruh pelaku usaha. Kehadiran unit layanan keimigrasian ini bukan hanya memperkuat kredibilitas KEK Gresik, tetapi juga menjadi contoh bagi KEK lain di Indonesia dalam mewujudkan pelayanan investasi kelas dunia,” tuturnya.
Peresmian ULITIK di KEK Gresik ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Perak, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, dan Administrator KEK Gresik.
Baca juga: Prabowo Teken Perpes 110 Tahun 2025, Disebut Bisa Percepat Investasi Hijau
Langkah tersebut tidak hanya memperkuat posisi KEK Gresik sebagai kawasan unggulan investasi di Jawa Timur, tetapi juga mendukung target nasional dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Dengan kolaborasi antara sektor publik dan swasta, KEK Gresik menunjukkan bahwa peningkatan daya saing investasi dapat berjalan seiring dengan upaya mencapai ekonomi yang inklusif, efisien, dan berorientasi pada masa depan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya