Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2023, 19:28 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Anak usaha SIG yakni PT Semen Gresik di Rembang, Jawa Tengah, meraih predikat terbaik 1 penghargaan Good Mining Practice (GMP) 2023, kategori skala besar dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah. 

Semen Gresik pabrik Rembang dinilai konsistens menerapkan kaidah pertambangan yang baik atau good mining practice.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Bidang Minerba ESDM Jawa Tengah Agus Sugiharto, kepada Plt. Direktur Utama PT Semen Gresik Muchamad Supriyadi, pada acara penganugerahan yang diselenggarakan di Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: Bukaka Jamin Smelter Nikel Tahap II Palopo Ramah Lingkungan, Andalkan Listrik PLTA

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, penerapan good mining practice yang memperhatikan prinsip keberlanjutan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pertambangan di seluruh wilayah operasional SIG.

Hal ini sejalan dengan tiga pilar keberlanjutan yang telah ditetapkan, mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan terhadap lingkungan, serta menciptakan nilai bagi karyawan dan komunitas.

Menurut Vita, penerapan good mining practice tidak sebatas hanya untuk memenuhi regulasi semata, tetapi dilandasi oleh kesadaran akan besarnya manfaat yang bisa diperoleh secara berkelanjutan bagi banyak pihak, khususnya masyarakat sekitar wilayah operasi.

"Karena SIG ingin menjaga keseimbangan antara kinerja perusahaan, kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. SIG berkomitmen untuk mengembalikan apa yang telah didapat untuk masyarakat," ujar Vita, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (18/5/2023).

Dalam perencanaan penambangan, PT Semen Gresik mengacu pada desain tambang yang tertuang dalam analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), terutama terkait elevasi kedalaman penambangan untuk menjaga air bawah tanah. Monitoring juga dilakukan secara berkala pada sumur-sumur pantau yang telah disediakan.

Baca juga: Dukung Transisi Energi, Harita Akan Bangun PLTS 300 MegaWatt

Untuk meminimalisasi dampak sosial yang dapat ditimbulkan dari operasional tambang, PT Semen Gresik telah membangun kawasan green belt (sabuk hijau) selebar 50 meter yang mengelilingi area tambang di Rembang, dengan total lahan mencapai 37 hektar. 

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, hingga saat ini PT Semen Gresik telah mereklamasi lahan pasca-tambang tanah liat seluas 3 hektar dan lahan pasca-tambang batu gamping seluas 5,5 hektar.

Selain itu, juga telah menanam beragam jenis pohon sebanyak 33.610 pohon di antaranya jati, mahoni, trembesi, sengon, johar, kesambi, sukun, sawo, nangka, mangga, kelengkeng, hingga pohon bambu.

PT Semen Gresik juga turut melibatkan sebanyak 361 petani yang berasal dari enam desa sekitar, untuk mengelola 119,25 hektare lahan milik perusahaan yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi.

Dari sisi keselamatan kerja, PT Semen Gresik memiliki pedoman kerja yang komprehensif, hingga tenaga kerja tersertifikasi dan kompeten.

Serta menerapkan inovasi driving monitoring system untuk mengawasi proses operasional tambang, dengan memasang incabin camera dan fatigue sensor pada kendaraan operasional untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kelelahan kerja dan unsafe actions saat bekerja.

"Selain itu, PT Semen Gresik melakukan penerapan inovasi airdeck system yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan peledak. Sehingga sejak awal beroperasi hingga saat ini, tidak pernah terjadi kecelakaan kerja pada operasional tambang,” kata Vita.

Baca juga: Alarm Krisis Iklim Makin Kencang, Transisi Energi Mendesak Dilakukan

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau