JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi yang pesat dalam 10 tahun terakhir merevolusi kehidupan manusia baik dalam bekerja, perilaku hidup, interaksi dengan dunia sekitar, kerja industri, dan komunikasi.
Teknologi terkini pun berkembang dengan hadirnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang menjadi kekuatan baru, sehingga bisa mengakselerasi individu dan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Dengan memanfaatkan kehebatan AI dalam berbagai aspek, dapat menyongsong era digital yang lebih aman.
Namun, penting diperhatikan untuk memiliki keamanan digital sebagai upaya berkelanjutan dan terus berinovasi dalam menghadapi ancaman yang berkembang.
SoftwareONE, perusahaan layanan berbasis cloud solution dan teknologi terkini yang telah menjadi mitra Microsoft selama 30 tahun menyelenggarakan acara SoftwareONE Tech Day 2023 dengan tema “Unleashing AI’s Power for Secure Digital Frontiers”.
Baca juga: Teknologi Penangkap Karbon Lebih Mahal daripada Pensiun Dini PLTU Batu Bara
SoftwareOne di Indonesia yang hadir sejak 2013 dengan Country Lead Daniel Siahaan menginisiasi acara tahunan tech day dengan menggandeng para mitra guna memaparkan bagaimana AI bisa memaksimalkan dan mengubah bisnis ke arah lebih baik.
Chief Operating Officer APAC SoftwareONE Uwe Schlager mengatakan, SoftwareONE sedang bertransformasi, berubah, menjadi perusahaan yang berbeda dan kini juga menjadi perusahaan yang didorong oleh teknologi.
Melalui kegiatan ini, Perusahaan memperlihatkan bagaimana revolusi menjadi solusi, di mana teknologi mengubah hidup kita.
Transformasi digital dapat mendorong cara berpikir yang inovatif, mendobrak cara-cara bisnis yang tradisional, berpikir out of the box, serta mendorong pendekatan yang kolaboratif dan partnership sehingga membuka percepatan bisnis yang lebih baik.
AI memungkinkan organisasi mencapai peningkatan signifikan dalam efisiensi, wawasan, pengalaman pelanggan, dan inovasi.
Dengan memanfaatkan kekuatan AI, manusia dapat mendeteksi, mencegah, dan memanfaatkan segala ancaman dunia maya terhadap lingkungan.
Baca juga: 10 Negara dengan Skor Pencapaian SDGs Tertinggi 2023
Perkembangan teknologi yang cepat, hingga hadirnya AI saat ini, mendorong bukan saja perubahan signifikan terhadap cara berbisnis, tapi juga cara menjalani hidup. Keduanya akan terkena dampak yang sama oleh perubahan-perubahan ini.
Chief Partner Officer Microsoft Indonesia Linda Dwiyanti menyampaikan apresiasinya kepada SoftwareONE yang telah menyelenggarakan SoftwareONE Tech Day 2023.
Terlebih SoftwareONE baru saja meraih penghargaan Microsoft Partnership of The Year. Teknologi menjadi multiplier GDP, dan ke depan makin menarik dengan adanya AI.
Hal ini karena diperkirakan AI akan berkontribusi pada GDP di wilayah Asia Tenggara sampai 1 triliun dollar AS sedangkan untuk Indonesia baru 12 persen atau senilai 366 juta dollar AS dari GDP datang dari teknologi dan penciptaan teknologi dan komputer.
Menurut Linda, AI bisa mengubah dunia, cara yang belum pernah terjadi, menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan kesejahteraan manusia.
"Tantangannya pada keamanan dan penentu kebijakan. Microsoft menghadirkan layanan yang bisa men-generate AI agar bisa lebih produktif dan kreatif,” tambah Linda.
Hadirnya transportasi online menyadarkan kita betapa cepatnya segala sesuatunya berubah. Bahwa model bisnis baru ini semakin banyak dan membuat hidup lebih mudah dan nyaman. Jadi teknologi adalah tulang punggung segalanya.
President of Konka yang juga pakar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Hammam Riza mengingatkan lagi pentingnya memperhatikan ancaman keamanan.
Hammam mengatakan, AI sangat membantu memudahkan manusia mencapai tujuan-tujuannya, namun dengan berkembangnya Chat GPT, ada ancaman keamanan yang harus diperhatikan.
Untuk itu, perusahaan harus mengalokasikan dana khusus untuk fitur teknologi demi investasi keamanan bisnisnya. Sebagai contoh, kesalahan alignment dapat mengancam proses bisnis dan berpotensi menjadi target ransomware yang dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan dalam waktu yang lama.
Baca juga: Beasiswa Teknologi Digital untuk 60 Pemuda Tangerang dari Sinarmas Land
Sementara, AWS Specialist (ASEAN) Anthonius Henricus, mengamini yang disampaikan Hammam tentang pentingnya infrastruktur dalam pengembangan AI.
AWS juga menawarkan produk AI dengan lebih dari 220 cloud service. Saat ini, AWS memiliki lebih dari 32 geographical region, namun AWS tetap terus berinvestasi di infrastruktur, karena penting untuk menunjang semua, baik teknologi baru, cloud service termasuk generative AI.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya