Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libatkan 200 Mahasiswa UMK, BLDF Tanam Pohon Beragam Jenis

Kompas.com, 4 Maret 2024, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Melanjutkan penandatanganan MoU pada Januari lalu, Universitas Muria Kudus (UMK) bersama dengan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menggelar aksi menanam dengan tajuk “Giat UMK, Lestarikan Bumi”.

Kegiatan ini melibatkan 200 mahasiswa dan sivitas UMK, serta menanam hingga 200 bibit pohon dengan berbagai jenis seperti durian, sawo, mangga, alpukat, dan kelengkeng, di area milik UMK di Dukuh Bae Bendo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

Sejak 2022, BLDF telah mengadakan kolaborasi bersama beberapa universitas di Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang disebut Kampus Darling.

Gerakan Kampus Darling pun selalu disambut baik oleh pihak universitas untuk mendorong dan meningkatkan kepedulian generasi muda, khususnya mahasiswa terhadap lingkungan.

Rektor UMK Darsono mengatakan, dengan kecepatan dampak perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, tugas kita untuk menanam dan merawat pohon menjadi semakin mendesak.

Baca juga: Lestarikan Lingkungan, Penguasa Tol Indonesia Ini Tanam 100.000 Pohon

Melalui setiap pohon yang ditanam, dapat memberikan kontribusi tak ternilai dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

"Maka itu, kami melihat misi kegiatan BLDF ini selaras dengan apa yang ingin dicapai oleh kampus UMK, yaitu mengajak peran generasi muda dalam berkontribusi untuk kegiatan peduli lingkungan,” tutur Darsono.

Lebih lanjut, Darsono juga berpesan setiap hari adalah kesempatan untuk kita sebagai individu bisa berkontribusi dalam mempertahankan keberlangsungan hidup di bumi, seperti menanam pohon.

Sementara itu, Program Director BLDF Bambang Haryanto mengharapkan pemilihan bibit pohon dapat dirasakan nikmatnya untuk masyarakat sekitar di Dukuh Bae Bendo.

Masing-masing bibit pun mencapai puluhan dari masing-masing jenis tanaman buah. Melalui kegiatan seperti menanam pohon dengan ratusan mahasiswa UMK merupakan upaya dalam mengajak generasi muda untuk berkomitmen bersama menjaga bumi.

Baca juga: Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kupang, 750 Pohon Produktif Ditanam

"Tahun ini, kami juga berencana untuk menyelenggarakan kegiatan ini di enam kampus lainnya,” ujar Bambang.

Melalui kegiatan Kampus Darling, BLDF juga ingin menjaga konsistensi dengan menyediakan wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.

Harapannya, kegiatan Kampus Darling yang telah dilakukan di beberapa universitas termasuk UMK ini dapat menghasilkan efek riak (ripple effect) lewat tertularnya kebiasaan baik menanam pohon oleh universitas lainnya di Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Pemerintah
COP30 Dinilai Gagal Bangkitkan Ambisi Dunia Hadapi Krisis Iklim
COP30 Dinilai Gagal Bangkitkan Ambisi Dunia Hadapi Krisis Iklim
LSM/Figur
Dorong Kesejahteraan Masyarakat, IPB University Perkuat Sosialisasi CIBEST ke Berbagai Pesantren
Dorong Kesejahteraan Masyarakat, IPB University Perkuat Sosialisasi CIBEST ke Berbagai Pesantren
Pemerintah
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Pemerintah
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
LSM/Figur
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Pemerintah
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
Pemerintah
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Swasta
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
Pemerintah
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
Pemerintah
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
Pemerintah
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Pemerintah
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
LSM/Figur
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau