Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2024, 08:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) menanam ratusan anakan tanaman produktif di Kawasan Area 48 milik Pangkalan Udara (Lanud) El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (14/1/2024).

Hadir dalam acara penanaman itu, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menanam tanaman buah Jambu Bol (Syzigium Malaccense), Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, Penjabat Wali Kota Kupang, Faren Funay, Komandan Korem 161 Wira Sakti Kupang, Komandan Lanud El Tari, Pimpinan OPD Provinsi NTT, Kepala UPT KLHK di Provinsi NTT serta Green Leadership Indonesia (GLI) dan Green Youth Movement (GYM) yang merupakan generasi muda pecinta lingkungan.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina Dolfus Tuames mengatakan, kegiatan penanaman 750 batang tanaman ini salah satu upaya untuk merehabilitasi hutan dan lahan dengan pelibatan para pihak serta mensosialisasikan penanaman pada musim penghujan.

Baca juga: Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Pohon Merusak Lingkungan

Dia menyebut, penanaman kali ini adalah penanaman serentak yang kedua setelah penanaman pertama pada tanggal 30 Desember 2023 lalu.

Sebelumnya, penanaman serupa di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa Kota Kupang.

"Penanaman selanjutnya masih akan dilaksanakan tiga kali lagi yakni tanggal 7 Februari 2024, kemudian tanggal 7 Maret 2024 dan tanggal 21 April 2024," ujar Dolfus.

Dolfus memerinci, 750 batang anakan yang ditanam pada areal seluas1,2 hektar antara lain, mangga sebanyak 200 batang, jeruk 200 batang, jambu bol 50 batang, jambu citra 50 batang, jambu kristal 50 batang, klengkeng 50 batang, pinang 75 batang, palm 20 batang dan cendana 50 batang.

"Penyiapan lokasi dan bibit tanaman oleh kita dari BPDAS Benain Noelmina," kata Dolfus.

Menurut Dolfus, penempatan lokasi penanaman di tanah milik TNI AU merupakan wujud kerja kolaboratif KLHK dan TNI AU guna memperbaiki dan memulihkan lingkungan hidup.

Baca juga: Dukung IKN Kota Berkelanjutan, MHU Bangun 30 Hektar Miniatur Hutan Hujan Tropis

Dolfus menyebut, Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya memimpin penanaman serentak se-Indonesia dari Serang-Banten. Sedangkan di Provinsi NTT diwakili oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dewanti.

Dolfus menjelaskan, Provinsi NTT memiliki lahan kritis seluas 580.731 hektare dengan rincian 302.187,37 hektare di dalam kawasan hutan dan 278.543,63 hektare di luar kawasan hutan.

Hal ini memerlukan penanganan seluruh pihak secara bersama-sama agar NTT terhindar dari bencana hidrologis seperti kekeringan yang dapat berakibat pada bencana kemanusiaan.

Salah satu upaya dalam untuk mengurangi lahan kritis tersebut adalah dengan rehabilitasi hutan dan lahan.

Dalam dua tahun terakhir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah merehabilitasi hutan seluas 4.035 hektare di NTT, dengan rincian 2.560 hektare di tahun 2022 dan 1.475 hektare di tahun 2023.

Khusus untuk penanaman kali ini lanjut Dolfus, merupakan Area 48 milik Pangkalan Udara (Lanud) El Tari yang secara administrasi ini berada di Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa Kota Kupang, yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Manikin Baki.

Baca juga: Mengkritisi Gagasan Pengelolaan Hutan Para Cawapres

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

LSM/Figur
Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

LSM/Figur
Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Pemerintah
Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah
Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemerintah
Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Swasta
Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Pemerintah
Inikah Obat Krisis Iklim? CDR Serap Karbon 99.000 Kali Lebih Cepat dari Lautan

Inikah Obat Krisis Iklim? CDR Serap Karbon 99.000 Kali Lebih Cepat dari Lautan

Swasta
CO2 Terlalu Tinggi, Sulit Capai Target Pemanasan di Bawah 1,5 Derajat

CO2 Terlalu Tinggi, Sulit Capai Target Pemanasan di Bawah 1,5 Derajat

LSM/Figur
RUU Minerba Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Jatam: Bukan untuk Rakyat

RUU Minerba Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Jatam: Bukan untuk Rakyat

Pemerintah
AS Keluar Kesepakatan Paris: Perdagangan Karbon Jalan, JETP Terancam

AS Keluar Kesepakatan Paris: Perdagangan Karbon Jalan, JETP Terancam

Pemerintah
Danone Dukung Program Skrining Gratis Nasional dan Transformasi Kesehatan Kemenkes

Danone Dukung Program Skrining Gratis Nasional dan Transformasi Kesehatan Kemenkes

Swasta
Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Pemerintah
Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pemerintah
100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau