Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 13 April 2024, 08:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Uni Eropa telah sepakat untuk berkomitmen mempromosikan skema untuk mendorong peralihan dari roda empat menjadi roda dua, atau penggunaan sepeda. 

Komitmen ini termasuk membangun lebih banyak jalur sepeda, mengamankan tempat parkir, hingga meningkatkan keselamatan bagi pengendara. 

Upaya tersebut merupakan bagian dari European Declaration on Cycling (Deklarasi Eropa tentang Bersepeda) yang ditandatangani di Brussels pada Rabu (3/4/2024), dalam pertemuan para menteri transportasi yang diselenggarakan oleh Belgia.

Baca juga: Kendaraan Ramah Lingkungan Ride-Sharing Sepeda Listrik Hadir di Kawasan Gading Serpong

Dilansir dari Euronews, Jumat (12/4/2024), Pemerintah Uni Eropa berkomitmen untuk meningkatkan secara signifikan infrastruktur bersepeda yang aman dan koheren di seluruh Eropa.

Ini sekaligus meningkatkan keselamatan bagi pengendara sepeda, khususnya dengan pemisahan fisik jalur sepeda dari lalu lintas kendaraan bermotor jika diperlukan, atau dengan memastikan kecepatan yang aman dalam lalu lintas campuran.

Federasi Pengendara Sepeda Eropa menyambut baik deklarasi tersebut. Sebab, bersepeda dinilai sebagai salah satu cara yang paling berkelanjutan, sehat, dan efisien untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Deklarasi ini berpotensi membuka manfaat bersepeda bagi jutaan warga Eropa," kata Direktur Kelompok Advokasi Jill Warren.

Meskipun deklarasi tersebut tidak memiliki kekuatan hukum, para pendukung bersepeda menyambut baik upaya pemerintah dan anggota Parlemen Eropa untuk menjadikan Eropa sebagai tempat yang lebih ramah sepeda.

Adapun deklarasi ini dinilai sebagai pengakuan penting atas manfaat kesehatan dan lingkungan, serta merupakan tonggak sejarah dalam kebijakan transportasi Uni Eropa.

Kontribusi berbagai negara Eropa

Deklarasi tersebut juga didukung oleh Parlemen Eropa, yang pada awal tahun lalu telah meminta eksekutif UE untuk mengembangkan strategi khusus bersepeda dengan tujuan menggandakan jumlah pesepeda di seluruh Uni Eropa pada tahun 2030.

Baca juga: Inovasi Perahu dan Sepeda Listrik Amfibi, Gunakan Baterai LFP

Negara-negara anggota UE yang pro-sepeda seperti Belgia, Luksemburg, Austria, Irlandia, Denmark, dan Belanda, juga berkontribusi terhadap momentum peningkatan jumlah pengguna sepeda dan penerapan rute sepeda selama pandemi Covid-19.

Mereka juga membuat deklarasi mereka sendiri pada tahun 2022, diikuti oleh sepuluh negara lainnya, termasuk Prancis dan Spanyol.

Komisi Eropa menindaklanjutinya pada bulan Oktober lalu dengan rancangan teks deklarasi bersama UE.

Teks yang ditandatangani oleh ketiga lembaga Uni Eropa tersebut tidak berjalan sesuai keinginan parlemen, karena tanpa target konkrit dan tidak ada kewajiban hukum.

Namun, European Declaration on Cycling tetap dipuji sebagai “langkah penting” oleh Wakil Perdana Menteri Belgia Georges Gilkinet.

“Deklarasi tersebut merupakan teks tingkat Eropa pertama yang menetapkan kebijakan umum mengenai bersepeda,” ujar Gilkinet, yang juga menjabat sebagai Menteri Mobilitas Belgia.

“Untuk pertama kalinya, sepeda diakui sebagai elemen kebijakan mobilitas di tingkat Eropa,” pungkas dia.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Banjir Sumatera dan Ancaman Sunyi bagi Perempuan, Belajar dari Pengalaman dalam Bencana Likuefaksi di Sulawesi
Banjir Sumatera dan Ancaman Sunyi bagi Perempuan, Belajar dari Pengalaman dalam Bencana Likuefaksi di Sulawesi
LSM/Figur
Warga Bantu Warga, JNE Percepat Distribusi 500 Ton Bantuan ke Sumatera
Warga Bantu Warga, JNE Percepat Distribusi 500 Ton Bantuan ke Sumatera
Swasta
Pasar Software Akuntansi Karbon Diprediksi Meroket sampai 2033
Pasar Software Akuntansi Karbon Diprediksi Meroket sampai 2033
LSM/Figur
Kemenhut Segel Lagi 3 Entitas di Tapanuli Selatan, Diduga Picu Banjir Sumatera
Kemenhut Segel Lagi 3 Entitas di Tapanuli Selatan, Diduga Picu Banjir Sumatera
Pemerintah
Suhu Laut Naik akibat Perubahan Iklim Bikin Siklon di Asia Makin Parah
Suhu Laut Naik akibat Perubahan Iklim Bikin Siklon di Asia Makin Parah
LSM/Figur
Bahan Kimia Sintetis Dalam Pangan Ciptakan Beban Kesehatan 2,2 Triliun Dollar AS Per Tahun
Bahan Kimia Sintetis Dalam Pangan Ciptakan Beban Kesehatan 2,2 Triliun Dollar AS Per Tahun
LSM/Figur
Pendanaan Hijau Diproyeksikan Naik Tahun 2026, Asal..
Pendanaan Hijau Diproyeksikan Naik Tahun 2026, Asal..
Swasta
Longsor di Hulu DAS Padang dan Agam, Kemenhut Lakukan Kajian Mendalam
Longsor di Hulu DAS Padang dan Agam, Kemenhut Lakukan Kajian Mendalam
Pemerintah
BEI Sebut Investasi Berbasis ESG Naik 194 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
BEI Sebut Investasi Berbasis ESG Naik 194 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
Pemerintah
Perkuat Digital Nasional, TIS Kembangkan Kabel Laut TGCS-2 Jakarta–Manado
Perkuat Digital Nasional, TIS Kembangkan Kabel Laut TGCS-2 Jakarta–Manado
Swasta
EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu
EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu
LSM/Figur
Panas Ekstrem Bikin 8.000 Spesies Terancam Punah, Amfibi dan Reptil Paling Rentan
Panas Ekstrem Bikin 8.000 Spesies Terancam Punah, Amfibi dan Reptil Paling Rentan
LSM/Figur
Masyarakat Sipil Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera
Masyarakat Sipil Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera
LSM/Figur
DAS Kuranji di Sumatera Barat Melebar hingga 150 Meter Usai Banjir, Ini Penjelasan Kemenhut
DAS Kuranji di Sumatera Barat Melebar hingga 150 Meter Usai Banjir, Ini Penjelasan Kemenhut
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis 91S Muncul di Samudera Hindia, Apa Dampaknya untuk Sumatera?
Bibit Siklon Tropis 91S Muncul di Samudera Hindia, Apa Dampaknya untuk Sumatera?
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau