Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2024, 20:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk para pemudik yang membawa kendaraan listrik arau Electric Vehicle (EV), 1.299 unit di 879 lokasi jalur mudik siap melayani pengguna mobil listrik di seluruh Indonesia selama 24 jam.

Menurut laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per Selasa (9/4/2024), transaksi tertinggi terdapat pada SPKLU Rest Area KM 57A, dan untuk SPKLU Non Rest Area terdapat pada SPKLU UID Jakarta Raya.

"Berdasarkan laporan PT PLN (Persero) untuk Kategori SPKLU Rest Area, transaksi tertinggi terdapat pada SPKLU Rest Area KM 57A sebesar 1.323 KWH, dan untuk SPKLU Non Rest Area terdapat pada SPKLU UID Jakarta Raya sebesar 4.632 KWH," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi. 

Baca juga: Sambut Mudik, 175 SPKLU Ditambah dalam 2 Pekan

Menurutnya, transaksi penggunaan SPKLU oleh masyarakat meningkat signifikan. Jumlah transaksi SPKLU di rest area pada periode mudik Lebaran 2024 meningkat lima kali lipat dibanding mudik Lebaran 2023.

"Begitu halnya dengan konsumsi energi listrik SPKLU juga meningkat hingga 5,2 kali lipat," imbuhnya. 

Agus menambahkan, peningkatan pengguna EV yang melakukan libur mudik lebaran juga sudah diprediksi oleh Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Manfaat Daun Sirih Merah untuk Kesehatan yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

Terdapat 4.000 EV yang diproyeksikan akan berpartisipasi dalam mudik Lebaran 2024. Berdasarkan realisasi hingga 7 April 2024, sudah terdapat lebih dari 2.500 pengguna EV yang melakukan mudik dan akan terus bertambah.

Layanan SPKLU

Sementara itu, PT PLN (Persero) siap melayani pemudik lebaran 2024 yang menggunakan kendaraan listrik. 

Dibandingkan lebaran 2023, SPKLU hanya ada di beberapa rest area, namun saat ini sudah tersedia di seluruh Rest Area Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera (Lampung - Palembang), serta di ruas jalan nasional.

Baca juga: Mudik Pakai Mobil Listrik? Ini Sebaran 49 SPKLU di Tol Trans Jawa

"Pemerintah telah menyiapkan SPKLU di jalur-jalur mudik dari Merak sampai Banyuwangi dan Bakauheni sampai Palembang dengan dengan rata-rata jarak antar SPKLU sekitar 23 km, sehingga sangat aman untuk mudik menggunakan kendaraan listrik," ujar Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo.

Tak hanya berfokus pada kendaraan listrik roda empat, pemerintah juga telah menyiapkan 1.839 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 9.771 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) bagi kendaraan listrik roda dua.

"Untuk lokasi SPKLU, SPBKLU dan SPLU dapat diakses melalui menu Electric Vehicle pada Aplikasi PLN Mobile. Semuanya untuk kemudahan pengguna EV dapat berkendara dengan nyaman," tambah Darmawan.

Aplikasi PLN mobile

Ia melanjutkan, pihaknya terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

Salah satunya, kata dia, dengan penambahan beberapa fitur pada Aplikasi PLN Mobile, sehingga masyarakat pengguna kendaraan listrik semakin nyaman dalam melakukan perjalanan jarak jauh.

Baca juga: Libur Akhir Tahun, SPKLU PLN UP3 Gresik Resmi Beroperasi

Oleh karena itu, ia berpesan bagi masyarakat yang ingin mudik menggunakan kendaraan listrik, sekarang tidak perlu ragu lagi.

"PLN sudah menyiapkan manajemen perjalanan mobil listrik dengan fitur Trip Planner di aplikasi PLN Mobile," kata Darmawan.

Lewat menu Trip Planner, kata dia, pemudik bisa mengatur titik berangkat dan titik tujuan. Secara otomatis, PLN Mobile akan memberikan rekomendasi titik-titik SPKLU yang dilalui pada rute tersebut.

Baca juga: Habisi Jurnalis Juwita di Atas Mobil, Oknum Anggota TNI AL Peragakan 33 Adegan

Ia mengatakan, masyarakat yang membutuhkan bantuan pengisian daya darurat ataupun bantuan lainnya terkait SPKLU, bisa menekan pop up hotline SPKLU pada Aplikasi PLN Mobile.

"Melalui layanan khusus SPKLU ini kami juga menyiagakan tiga unit SPKLU bergerak yang akan menyisir ruas tol Jakarta-Cileunyi dan tol Jawa Tengah-Jawa Timur," pungkasnya. 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Swasta
Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Pemerintah
BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

Pemerintah
Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Swasta
RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

Pemerintah
Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Swasta
Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Swasta
Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Pemerintah
2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

Pemerintah
Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Pemerintah
IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

Swasta
AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

Pemerintah
12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

Pemerintah
Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

LSM/Figur
Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Stasiun Pasar Senen Mulai Padat Arus Balik Pemudik dari Luar Jakarta
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau